Terkait itu, Dubes Gonzalez menyebut Garuda Indonesia, maskapai nasional Indonesia, dapat menjajaki banyak peluang untuk membuka penerbangan langsung Jakarta-Bogota.
Salah satu alasannya, Garuda Indonesia telah punya pengalaman memulangkan 366 warga Kolombia dari 19 negara di empat benua untuk kembali ke negaranya selama masa pandemi Covid-19.
"Kami berhasil menemukan rute terbaik untuk memulangkan warga Kolombia yang terjebak di Thailand, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Australia, Indonesia, India, dan negara-negara lain di Eropa serta Afrika," kata Gonzalez.
Baca juga: Seduhan Kopi dari Biji Kopi Segar Kolombia
Pemulangan itu, menurut dia, diapresiasi tidak hanya oleh pemerintah, juga masyarakat Kolombia.
"Operasi pemulangan tersebut memungkinkan dua negara untuk menjajaki kembali peluang tidak terbatas yang tersedia bagi Garuda Indonesia di Kolombia," ujarnya.
Pemerintah Indonesia bulan lalu menyebut, pembahasan mengenai pembentukan travel corridor dengan negara lain masih mengutamakan kunjungan para pejabat negara asing, diplomat, pelaku bisnis pada sektor penting, seperti yang diutarakan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar saat acara jumpa pers Kementerian Luar Negeri pada 17 Juli.
Baca juga: 4 Destinasi Wisata Tersembunyi di Amerika Selatan
Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan kunjungan wisata belum jadi prioritas untuk pembukaan travel corridor Indonesia dengan negara lain.
Sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah menyepakati pengaturan travel corridor dengan Uni Emirat Arab (UAE).
Kerja sama itu disepakati dalam pembicaraan antara Menlu Retno Marsudi dan Menlu UAE Zayed bin Sultan Al Nahyan pada 30 Juli. Namun, jalur perjalanan khusus itu hanya dapat dimanfaatkan oleh kunjungan diplomatik dan perjalanan bisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.