KOMPAS.com - Kejadian tenggelamnya tujuh wisatawan di Pantai Goa Cemara, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (6/8/2020) menjadi duka tersendiri bagi dunia pariwisata.
Berada di daerah pantai selatan pulau Jawa, menjadikan pantai Goa Cemara berbahaya apabila bermain air bahkan sekadar bermain di tepi pantainya.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 4 Pantai Samas-Pantai Baru, Nugroho mengatakan semua pantai di pantai selatan berbahaya dan tidak mudah diprediksi kapan bahaya itu akan terjadi.
Baca juga: Wisata Pantai Selatan Malang Buka Kembali, Masih Uji Coba Protokol Kesehatan
"Sebenarnya mulai dari titik pantai Depok sampai Glagah itu enggak boleh untuk bermain air. Pantai Parangtritis pun sebenarnya harus hati-hati juga walaupun terlihat landai tapi kalau terlena makin selatan ke selatan ya bisa hilang," kata Nugroho saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Dijelaskan, warga lokal pun juga takut dengan pantai selatan. Kata dia, mereka tahu karakteristik laut pantai selatan itu seperti apa, sehingga enggan bermain air di sana.
Lanjutnya, siapa saja yang sudah masuk tergulung ombak pantai selatan, bisa saja tak bisa dicari lagi.
Terlebih bulan-bulan ini merupakan masa gelombang laut yang tinggi dan semakin menambah berbahayanya pantai selatan.
"Bulan Juni, Juli, Agustus itu dikenal pasang surut gelombangnya tinggi. Mungkin sampai September nanti," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar wisatawan sebaiknya tidak bermain air seperti berenang, bahkan berada dekat dengan air laut.
Baca juga: Main di Pantai Selatan Yogyakarta, Hati-hati Gelombang Tinggi
Ada banyak kegiatan yang ia sebutkan dapat dilakukan di pantai selatan selain bermain air. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti duduk-duduk santai, main pasir, menggelar tikar sembari makan, dan menikmati sunset atau matahari terbenam.
"Ke pantai itu ya cuma main pasir di atas saja. Nanti itu air itu sampai atas sendiri, bisa sampai pohon cemara ini," katanya.
"Bisa dilihat kok kalau pantai selatan ini pasti airnya besar itu sampai atas, kalau gak ya landai, enak buat main air, tapi gak bisa diprediksi air di sini. Bisa tiba-tiba besar sendirinya," jelasnya.
Namun, ia pun mengakui bahwa tak sedikit wisatawan yang datang ke pantai selatan untuk bermain air. Padahal sudah diingatkan untuk tidak bermain air melalui pengeras suara dan papan peringatan dilarang bermain air.
"Ada pengunjung yang sudah kami peringatkan dan malah bilang, ke pantai itu mau main air. Dia malah balik tanya, terus mainnya gimana, dan di mana? Itu susah sekali, risiko kami sebagai petugas," tuturnya.
Baca juga: Ingat, Dilarang Mandi di Laut Saat Main ke Pantai Selatan
Sebelumnya telah dipasang papan peringatan di kawasan pantai Goa Cemara minggu lalu. Namun, Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 4 Bantul, Dwi Rias Pramuji mengatakan, papan tersebut justru hanyut terbawa arus ombak.
Ia menambahkan, imbauan langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara terkait bahaya mandi di laut, sudah rutin dilakukan dengan berkoordinasi dengan pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
"Kalau untuk imbauan dari pengeras suara khususnya Pantai Goa Cemara memang yang mempunyai pengeras suara dari pokdarwis sini, sehingga harusnya juga terlibat dalam pengamanan pantai," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.