Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Travel Agent TN Tanjung Puting Terpaksa Jual Kelotok, Babak Belur Dihantam Pandemi

Kompas.com - 12/08/2020, 18:08 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Hasil penjualan dialokasikan untuk biaya perawatan kelotoknya yang lain. Juga untuk operasional kantor agen perjalanannya.

Untuk urusan menutupi kebutuhan sehari-hari dan mengisi kegiatan selama pagebluk, Yani menyibukkan diri dengan membuka online shop. Setiap hari beragam barang kebutuhan rumah tangga ia promosikan di akun media sosialnya.

Meski tidak sebesar pendapatan dari jasa usaha pariwisata, Yani mengakui bisnis online shop miliknya cukup menggiurkan.

"Kalaupun nanti pariwisata kembali bangkit, usaha toko online ini akan tetap saya lanjutkan," imbuh Yani.

Harus punya usaha lain

Lain lagi dengan Thomas Sari Wuwur. Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kotawaringin Barat ini mengaku sejak lama tak menggantungkan diri semata pada bisnis pariwisata.

Menurut dia, peristiwa pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, termasuk para pelaku usaha wisata di kawasan Tanjung Puting.

"Saya selalu sarankan kepada teman-teman agar memiliki usaha lain. Apa saja, yang penting halal. Teorinya, jangan menggantungkan pendapatan dari satu bidang saja. Sehingga ketika terjadi kondisi seperti sekarang, kita sudah siap," urai Direktur PT Kalpataru Adventures ini.

Kunci pembuka kawasan TNTP berada di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) KLHK.

Sebelumnya, Humas dan Penyaji Data Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Efan Ekananda kepada Kompas.com mengatakan, untuk membuka kembali kawasan TNTP sebagai destinasi harus memperhatikan banyak faktor.

Baca juga: Kawasan Wisata Alam Indonesia Boleh Buka, Ini Syaratnya...

Sesuai aturan, hanya destinasi yang berada di zona hijau yang bisa dibuka kembali untuk aktivitas pariwisata. Itupun dengan memperhatikan sejumlah protokol.

"Intinya (jika nanti sudah dibuka) tiap sektor yang berkepentingan diminta menyiapkan masing-masing kesiapan di lapangan. Termasuk SOP untuk kunjungan wisata dengan format local bubble," papar Evan.

Saat ini, dalam peta zonasi risiko Covid-19, Kabupaten Kotawaringin Barat masih berada di zona merah.

Bahkan, dalam dua pekan terakhir angka penambahan kasus positif terus meningkat seiring pelacakan dan pengambilan spesimen swab yang terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotawaringin Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com