Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Kadispar DKI Jakarta yang Ramah itu Telah Pergi untuk Selamanya

Kompas.com - 14/08/2020, 07:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cucu Ahmad Kurnia, tutup usia pada hari Kamis (13/8/2020) pukul 16.55 WIB.

Mendengar kabar duka ini, saya pun sontak kaget, seakan tidak percaya. Bagaimana tidak, nama Cucu Ahmad Kurnia sudah tak asing bagi saya sejak menjadi wartawan Travel Kompas.com September 2019.

Menjadi wartawan pariwisata yang berdomisili di Jakarta, tentu akan selalu berhubungan dengan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, salah satunya Cucu Ahmad Kurnia.

Tak jarang, saya berkirim pesan melalui WhatsApp dengan Cucu. Baik seputar pekerjaan yaitu wawancara mengenai pariwisata DKI Jakarta, penutupan akibat Covid-19 hingga pembukaan kembali tempat wisata.

Namun tak jarang pula, saya berkirim pesan dan menanyakan hal lain di luar pekerjaan, seperti hanya sekadar menanyakan kabar.

Saya pun merasa dekat dengan beliau, dan menurut saya, Cucu adalah pejabat yang ramah, dan cepat dekat dengan wartawan.

Baca juga: Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia Tutup Usia

Saking dekatnya, bahkan beliau duluan yang mengucapkan selingan kata "bro" kepada saya. Saya membalasnya dengan sebutan, "Ndan bro".

Berkenalan saat masih menjadi Kepala Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu

Sebelum menjadi Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Cucu menjabat sebagai Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pariwisata Kepulauan Seribu sejak September 2017.

Saya berkenalan dengan beliau melalui aplikasi WhatsApp saat masih menjabat sebagai Kasudin Pariwisata Kepulauan Seribu.

Kala itu, saya memperkenalkan diri kepadanya untuk keperluan wawancara soal Kue Peler Berdebu, kue khas Kepulauan Seribu, Desember 2019.

Tak perlu waktu lama, sekitar 5 menit saja, beliau cepat membalas pesan saya tersebut. Ia pun membalas langsung ke topik wawancara soal Kue Peler Berdebu.

"Kue Peler Berdebu itu kita namanya klepon mas," jawabnya singkat, 11 Desember 2019.

Baca juga: Peler Bedebu sampai Selingkuh, 7 Kue Kepulauan Seribu dengan Nama Unik

Kemudian, percakapan tak berhenti sampai di situ. Oleh karena ia merasa tak cukup lengkap berbicara, lalu ia pun memberikan kontak tokoh masyarakat Kepulauan Seribu kepada saya.

"Ini tokoh masyarakat di Pulau Pramuka, mas. Yang banyak bercerita sama saya tentang makanan khas di Pulau Seribu. Akan lebih manteb ke pak Mafyudin," ujarnya.

Singkat cerita, saya pun berhasil mengontak pak Mafyudin dan berhasil mendapatkan nomor penjual langsung kue tersebut, dari Cucu juga.

Tulisan soal Kue Peler Berdebu itu pun akhirnya selesai dan tayang pada 23 Desember 2020. Oleh karena itu, saya adalah salah satu orang yang sangat berterima kasih atas bantuan beliau.

Baca juga: Unik, Ada Kue Peler Bedebu Khas Kepulauan Seribu, Ini Rasanya..

 

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad KurniaKOMPAS.COM/RYANA ARYADITA Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia
Cucu diangkat menjadi Kadisparekraf DKI Jakarta Januari 2020

Selang satu bulan tulisan Kue Peler Berdebu itu tayang, pada 8 Januari 2020, Cucu tak lagi menjadi Kasudin Pariwisata Kepulauan Seribu.

Ia diangkat menjadi Kepala Disparekraf DKI Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mengurus pariwisata di ibukota, tentu tak mudah bagi dirinya.

Meski baru kurang lebih delapan bulan menjabat, Cucu sudah dihadapkan dengan beragam tantangan dalam mengurus pariwisata Jakarta, terutama ketika wabah pandemi Covid-19 datang tiba-tiba.

Ia lantas bersikap untuk menutup seluruh tempat wisata di Jakarta guna mencegah penyebaran Covid-19.

Pertengahan Maret lalu, ia juga sempat berkomunikasi dengan saya ketika ditanya mengenai imbauan work from home untuk mencegah penyebaran virus, dan menghindari tempat wisata.

Pada kesempatan itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak lagi bepergian ke Anyer dan Bogor.

"Sudah jelas bahwa imbauan buat masyarakat itu bukan untuk berlibur. Jadi kita belajar di rumah, bekerja dari rumah,"

"Jadi ya memang orang diminta untuk mengurangi bepergian untuk menekan penyebaran virusnya. Kalau kita datang ke tempat yang banyak orang, itu malah berpotensi penyebaran virusnya makin cepat," kata Cucu saat dihubungi Kompas.com, 16 Maret 2020.

Baca juga: Tunda Liburan Kamu, Saatnya Cegah Penyebaran Virus Corona

Sikap humble dan salah satu pejabat yang fast respon ketika dihubungi, meski dalam keadaan sakit

Dua hari sebelum berpulang, saya sempat mengontak Cucu melalui WhatsApp, tepatnya Selasa (11/8/2020).

Kala itu, saya mengirimkan pesan untuk sharing Podcast Kompas Travel yang baru saja tayang mengenai Update Destinasi Wisata di Era New Normal di mana salah satunya membahas pariwisata Jakarta.

Saya mengirimkan pesan tersebut pada pukul 17.34 WIB, dan langsung dibalas oleh beliau pada menit yang sama.

"Siaapp," begitu balas Cucu singkat, Selasa (11/8/2020).

Kemudian ia membalas kembali dengan emoticon senyum. Tak disangka, ternyata pada saat itu, ia tengah berada di Rumah Sakit dan tengah berjuang melawan sakitnya.

Bagi saya, Cucu merupakan salah satu pejabat yang humble, ramah, dan bahkan fast respon ketika dihubungi.

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Jakarta yang Buka Kembali Plus Aturannya

Kini, mantan Abang Jakarta 1995, bintang iklan, sekaligus orang nomor satu di dunia pariwisata DKI Jakarta itu telah berpulang menyisakan kenangan dan kebanggaan bagi pariwisata Jakarta.

Selamat jalan, pak bro (panggilan yang kerap diucapkan beliau kepada saya) Cucu Ahmad Kurnia. Terima kasih atas pelayanan dan sikap ramahnya selama bertugas mengepalai Pariwisata DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com