KOMPAS.com – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), secara resmi membuka kembali pariwisatanya per Jumat (7/8/2020).
Keputusan itu dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi. Pembukaan diiringi penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
Satu aturan yang harus dipatuhi wisatawan ternyata adalah larangan bermain layang-layang. Larangan itu merupakan salah satu upaya penerapan protokol pencegahan Covid-19.
“Belum boleh main layang-layang di pantai. Karena ukurannya besar, layangan bisa dimainkan 10–15 orang,” kata Denny kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Mengenal Tempat Persinggahan Api Obor Asian Games di Mataram
Ia melanjutkan, seminggu sebelum pembukaan, pihaknya beserta TNI, Polri, dan beberapa pihak terkait telah melakukan evaluasi dan simulasi penerapan protokol kesehatan.
Dalam evaluasi itu, diperkirakan jika larangan bermain layangan tidak diterapkan, maka dalam satu lokasi jumlah pemain bisa mencapai 150–400 orang.
“Ini yang membuat pemerintah melarang karena lokasi berdekatan. Megang layangan dan benang harus barengan, jadi riskan,” ujar Denny.
Terkait pembukaan tempat wisata, seluruh tempat wisata di Kota Mataram sudah dibuka, termasuk pantai dan kolam renang.
Untuk pantai, beberapa yang sudah bisa dikunjungi wisatawan, antara lain adalah Pantai Loang Baloq, Mapak Indah, Ampenan, dan Gading.
Adapun, seluruh tempat wisata di kota Mataram yang sudah dibuka kembali telah menetapkan serangkaian protokol kesehatan, seperti penyediaan tempat cuci tangan, sabun, dan hand sanitizer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.