Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pendaki Gunung Lawu Membludak, Perhutani akan Buat Sistem Daftar Online

Kompas.com - 16/08/2020, 17:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

"Sudah ada setiap pos, personel itu. Di pintu masuk Cemara Sewu juga sudah ada 20 orang. Lainnya sudah menyebar di setiap pos sampai di puncak," kata Marwoto.

Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Kamu Biasa Pilih yang Mana?

Ia melanjutkan, dari pihak Perhutani sudah ada sekitar 40 orang diterjunkan di basecamp Cemara Sewu.

Ada juga penambahan personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mengatur penjagaan di setiap pos.

Tambah kuota jadi 1.500 orang

Untuk kuota pendakian, ujar Marwoto, jumlahnya ditingkatkan menjadi 1.500 orang khusus Minggu (16/8/2020).

Keputusan meningkatkan kuota pendakian itu, kata dia, untuk mengantisipasi membludaknya pendakian.

Ia menjelaskan, jika pendaki membludak, biasanya mereka akan memaksa mendaki lewat jalur tikus atau tidak resmi.

Pendambahan kuota pendakian itu juga akan dilakukan pada Kamis (20/8/2020) atau bertepatan pada Malam Satu Suro.

"Jadi khusus untuk hari-hari libur seperti sekarang, untuk antisipasi pembludakan, juga untuk antisipasi pendaki agar tidak malah lewat jalur tikus karena dibatasi. Ini kan malah membahayakan," kata Marwoto.

Sebelumnya, Perhutani memang sudah mengatur batasan jumlah pendaki, yaitu 800 orang per harinya.

Namun karena pengunjung yang sudah datang membludak, maka kuota ditingkatkan menjadi 1.500.

Selain itu, Perhutani juga telah menaikkan harga tiket Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000.

Baca juga: 3 Jalur Pendakian Resmi Gunung Lawu, Yuk Pilih Jalur Favorit Kamu

Itu merupakan kebijakan Perhutani untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan pendakian pengibaran bendera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com