KOMPAS.com - Menyambut Tahun Baru Islam 1442 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis (20/8/2020), biasanya akan ada sejumlah tradisi yang digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu tradisi itu adalah Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng.
Namun, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, pihak Keraton Yogyakarta terpaksa meniadakan tradisi budaya tersebut pada tahun ini.
Baca juga: Cerita di Balik Peringatan Malam 1 Suro
Sekretaris Tepas Museum Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RA. Siti Amieroel N mengkonfirmasi perihal peniadaan Lampah Budaya Mubeng Beteng pada malam Satu Suro tahun ini.
"Ini Hajad Kawula Dalem, jadi bukan kegiatan resmi dari Keraton. Kegiatan Mubeng Betengnya enggak ada mas untuk tahun ini, karena pandemi," kata Amieroel saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
Namun, kata dia, Keraton hanya akan mengadakan kegiatan syukuran kecil di Bangsal Ponconiti. Adapun kegiatan ini juga dilakukan oleh pihak internal Keraton Yogyakarta dan tertutup.
Lanjutnya, Keraton pada masa pandemi ini meniadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan orang banyak.
Oleh karena itu, kegiatan seperti kirab budaya yang biasa diadakan untuk menyambut Tahun Baru Islam juga ditiadakan.
"Kita enggak ada Kirab budaya juga mas. Pokoknya untuk tahun ini yang seperti itu sampai akhir tahun ditiadakan semua. Acara yang berpotensi mengumpulkan masa kita tiadakan, Grebeg juga gak ada," jelasnya.
Peniadaan kegiatan-kegiatan budaya yang biasanya ramai dilihat wisatawan di Yogyakarta terpaksa ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Sejarah, Peraturan Unik, dan Wisata Keraton Yogyakarta
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.