Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/08/2020, 19:04 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 menyebabkan keterpurukan yang besar terhadap ekonomi, khususnya bagi industri perjalanan dan pariwisata.

Tampaknya, pemulihan ekonomi tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Menurut salah satu agensi perjalanan terbesar di dunia TUI, terjadi perubahan dalam pemesanan tur.

Pemesanan tur untuk periode Juni–Agustus mengalami penurunan sebesar 81 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, melansir Schengenvisainfo.com, Jumat (14/8/2020).

Selanjutnya, meski Uni Eropa (UE) telah membuka kembali sebagian perbatasan pada Juni 2020, TUI menuturkan melalui sebuah pernyataan pada Kamis (20/8/2020) bahwa pihaknya hanya menjual 16 persen dari program tahun 2020 yang telah direncanakan.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Terbesar India Bakal PHK 2.400 Pegawai

Pada trimester kedua tahun ini, perusahaan tersebut mengalami kerugian operasional sebesar 1,1 miliar Euro atau sekitar Rp 19 triliun. Pemesanan untuk musim dingin sendiri turun hingga 40 persen.

Pada Mei 2020, CEO Fritz Joussen terlihat optimis akan masa depan dan mengatakan bahwa reservasi musim panas untuk 2021 terlihat sangat menjanjikan.

Sempat optimis akan pergerakan perekonomian

Tepat sebelum langkah-langkah lockdown dilonggarkan pada Juni 2020, TUI mengungkapkan bahwa mereka siap untuk dimulainya kembali aktivitas perjalanan di Jerman dan Eropa.

Ilustrasi Jerman - Kastil Neuschwanstein.PIXABAY Ilustrasi Jerman - Kastil Neuschwanstein.

Mereka juga siap untuk menyambut kembali wisatawa. Namun, kini TUI menyatakan bahwa mereka tidak memprediksikan bisnis akan kembali normal sebelum 2022.

TUI mempekerjakan sekitar 70.000 orang di seluruh dunia, memiliki kapal pesiar, lebih dari 400 hotel, dan mengoperasikan lima maskapai penerbangan.

Perusahaan tersebut sudah meminjam hampir 2,9 miliar Euro atau sekitar Rp 50 triliun dari pemerintah Jerman agar tetap terus beroperasi.

Meski begitu, TUI berencana untuk mengurangi biaya operasional hingga 30 persen. Artinya, mereka akan kehilangan lebih dari 8.000 pekerjaan.

Baca juga: Ini yang Bikin Turis Eropa Tertarik Datang ke Indonesia

Angka-angka TUI tersebut hanyalah angka terbaru dari rangkaian statistik yang mengerikan. Seluruh industri pariwisata UE dan dunia telah mengalami penurunan drastis akibat pandemi.

Beberapa maskapai penerbangan yang berbasis di UE seperti KLM, Air France, dan Lufthansa telah menerima dana talangan dari UE.

Hal ini agar mereka tetap bisa melanjutkan operasi usai pembatasan perjalanan di seluruh dunia. Sejumlah maskapai penerbangan tersebut mempekerjakan puluhan ribu orang, dan memainkan peran besar dalam perekonomian Eropa.

Hasil tersebut mengkhawatirkan. Sebab menurut salah satu partai politik di Eropa, hanya pada 2019 pariwisata diperkirakan mendatangkan 9,5 persen pada produk domestik bruto Eropa.

Baca juga: Maskapai Australia Qantas Catat Rekor Kerugian Rp 28,9 Triliun

Pariwisata juga mendatangkan sekitar 22,6 juta pekerjaan yang menyumbang 11,2 persen dari total kelompok kerja (labor force).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

4 Tips Ngabuburit di Kota Tua Jakarta, Jangan Datang Terlalu Sore

4 Tips Ngabuburit di Kota Tua Jakarta, Jangan Datang Terlalu Sore

Travel Tips
8 Masjid Tertua di Pulau Jawa, Ada yang Usianya 735 Tahun

8 Masjid Tertua di Pulau Jawa, Ada yang Usianya 735 Tahun

Jalan Jalan
Masjid Al Jabbar Kini Punya Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara

Masjid Al Jabbar Kini Punya Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara

Jalan Jalan
Pantai Waso, Tempat Lihat Sunrise yang Anti-Mainstream di Labuan Bajo

Pantai Waso, Tempat Lihat Sunrise yang Anti-Mainstream di Labuan Bajo

Jalan Jalan
Ramadhan 2023, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Turun Hampir 85 Persen

Ramadhan 2023, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Turun Hampir 85 Persen

Travel Update
Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar

Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar

Travel Update
Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Dapat Kurangi Kepercayaan Wisatawan

Kejahatan Jalanan di Yogyakarta Dapat Kurangi Kepercayaan Wisatawan

Travel Update
15 Tempat Ngabuburit Murah di Surabaya, Ada Lokasi Gratis 

15 Tempat Ngabuburit Murah di Surabaya, Ada Lokasi Gratis 

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2023, Kemenparekraf Rilis Booklet Mudik Jelajah Masjid

Libur Lebaran 2023, Kemenparekraf Rilis Booklet Mudik Jelajah Masjid

Travel Update
4 Daftar Mudik Gratis untuk Lebaran 2023, Masih Bisa Daftar

4 Daftar Mudik Gratis untuk Lebaran 2023, Masih Bisa Daftar

Travel Tips
Masjid Unik di Surabaya, Bentuknya Menyerupai Kabah

Masjid Unik di Surabaya, Bentuknya Menyerupai Kabah

Jalan Jalan
11 Maskapai Asing Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara ke Indonesia

11 Maskapai Asing Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara ke Indonesia

Travel Update
Larangan ASN Buka Bersama Hanya untuk Kepala Lembaga Pemerintah

Larangan ASN Buka Bersama Hanya untuk Kepala Lembaga Pemerintah

Travel Update
Aktivitas di Festival Munara Beba, Cicip Kuliner Lokal hingga Sasisen

Aktivitas di Festival Munara Beba, Cicip Kuliner Lokal hingga Sasisen

Jalan Jalan
10 Masjid Tertua di Indonesia, Usianya Mencapai Ratusan Tahun 

10 Masjid Tertua di Indonesia, Usianya Mencapai Ratusan Tahun 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+