Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Putuskan Tutup, Pengelola Basecamp Se-Wonosobo Tolak Aturan Wajib Rapid Test Pendaki

Kompas.com - 22/08/2020, 18:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh pengelola basecamp gunung di wilayah Kabupaten Wonosobo akhirnya memilih menutup wisata pendakian mulai Senin (24/8/2020) akibat naiknya kasus Covid-19 di sana.

Sebelum memutuskan untuk menutup jalur pendakian, mereka terlebih dahulu menolak keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo melalui sekretaris daerah (sekda) yang mewajibkan wisatawan luar daerah untuk melakukan rapid test sebelum berwisata.

Aturan yang mulai berlaku Rabu (19/8/2020) itu merupakan tanggapan atas tidak efektifnya surat keterangan sehat yang berlaku di tempat wisata, salah satunya pendakian gunung.

Penolakan terhadap keputusan tersebut terwakili Ketua Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) Harsono yang mengelola salah satu basecamp pendakian di wilayah Wonosobo, yakni Gunung Prau via Patak Banteng.

Baca juga: Indahnya Sabana dan Dataran Tinggi Dieng dari Gunung Prau

"Intinya kami sempat menolak dikarenakan merasa keberatan jika calon pendaki wajib rapid test," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/8/2020).

Penolakan itu bukan tanpa alasan. Menurut Harsono, pihak basecamp melihat adanya penolakan sendiri dari para pendaki luar Wonosobo.

"Calon pendaki harus merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan rapid test terlebih dahulu," ujar dia

Akibat ramainya pendaki 17 Agustus 2020

Harsono mengaku bahwa aturan rapid test bagi wisatawan dari luar Wonosobo juga dikarenakan teguran dari pihak Sekretariat Daerah (Setda) Wonosobo terkait ramainya pendaki pada momen 17 Agustus.

"Dari situ, mungkin pandangan dari Setda dan dinas terkait bahwa pendakian di Gunung Prau khususnya melanggar ketentuan physical distancing," ujar dia.

Melihat kejadian tersebut, sambung Harsono, Setda lantas mengeluarkan teguran dan aturan baru, yaitu wajib rapid test bagi wisatawan luar Wonosobo.

Namun, menurut dia, Setda tidak melihat bahwa basecamp gunung-gunung tak hanya ada di Kabupaten Wonosobo.

Panorama Kabupaten Wonosobo di mala hari dari Pos IV pendakian Gunung Bismo via Silandak.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Panorama Kabupaten Wonosobo di mala hari dari Pos IV pendakian Gunung Bismo via Silandak.

"Jadi Setda tidak melihat bahwa basecamp Gunung Prau itu kan ada yang masuk Kabupaten Temanggung dan Banjarnegara. Dari situ saja pasti akan menimbulkan kecemburuan sosial," kata Harsono.

Kecemburuan ini, sambung dia, mengingat calon pendaki yang akan melewati basecamp di wilayah Wonosobo harus rapid test, sedangkan basecamp luar Wonosobo tidak.

Sementara itu, ada 15 basecamp jalur pendakian gunung via Kabupaten Wonosobo yang ditutup untuk sementara waktu.

15 basecamp itu yakni Sumbing via Garung, Sindoro via Alang-alang Sewu, Sindoro via Sigedang, Sindoro via Banaran, Gunung Kembang via Lengkong, dan Gunung Kembang via Blembem.

Baca juga: 7 Tips Mendaki Gunung Bismo via Silandak Saat Musim Hujan

Kemudian, ada basecamp Bismo via Deroduwur, Bismo via Silandak, Bismo via Sikunang, Bismo via Pulosari, Bismo via Maron, Prau via Patak Banteng, Prau via Kalilembu, Prau via Igirmranak, dan Prau via Dieng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com