Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Penjualan Voucher Menutup Biaya Operasional Hotel Selama Pandemi?

Kompas.com - 24/08/2020, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selama pandemi Covid-19, beberapa hotel menjual voucher menginap dengan periode yang fleksibel dan harga murah.

Meski mendapat sambutan baik dari masyarakat yang sudah jemu di rumah, tetapi penjualan voucher tidak sepenuhnya menutup biaya operasional hotel.

“Kalau untuk menutupi biaya operasional tentunya tidak. Membantu sedikit, mungkin karena biaya operasional sangat besar,” kata Corporate PR & Sales Manager PT Dafam Hotel Management (DHM) Ninik Haryanti, kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Ia melanjutkan, tujuan penjualan voucher adalah untuk mengejar cash flow karena cukup efektif di tengah pandemi, sehingga operasional hotel tetap berjalan.

Baca juga: Layanan Makanan di Hotel Syariah, Ikuti Adab Makan dan Minum dalam Islam

Senada dengan Ninik, Assistant Corporate Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts Prita Gero menuturkan bahwa penjualan voucher hotel cukup efektir untuk menjaga arus kas yang masuk.

Menurut dia, kondisi itu masih lebih baik dibanding jika hotel sepenuhnya tutup yang membuat tidak adanya pemasukan sama sekali.

“Ini bagus banget karena setidaknya ada pendapatan yang masuk,” ujar Prita kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2020).

Meski begitu, Prita mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya menutup biaya operasional setiap unit, meski seluruh unit Santika melakukan penjualan voucher.

Baca juga: Seperti Apa Tantangan Hotel dalam Terapkan Protokol Kesehatan?

Sementara itu, Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Asia Selatan Garth Simmons mengatakan hal yang sama.

Hotel Santika Garut, Jawa Barat.DOK. Booking.com Hotel Santika Garut, Jawa Barat.

“Sebelum penawaran ini kami tawarkan kepada masyarakat, tentunya tim kami sudah memiliki perhitungan yang matang,” kata Simmons kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Dengan perhitungan tersebut, Simmons merasa bahwa penjualan voucher menginap yang fleksibel cukup efektif sebagai upaya bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Voucher hotel dengan periode menginap fleksibel

Prita mengatakan, Santika Indonesia Hotels & Resorts telah menjual sampai 2.000 voucher menginap pada Santika Online Travel Fair yang berlangsung pada 26 Mei–6 Juni 2020.

Voucher yang dijual dapat digunakan di seluruh unit jaringan hotel terebut. Seluruh hotel memiliki periode menginap hingga 31 Maret 2021.

Sementara itu, Simmons mengatakan bahwa Accor menjual voucher Get Inspired Now For A Later Stay pada lebih dari 80 hotelnya di Indonesia.

Voucher yang bisa dibeli hingga 30 September 2020 tersebut memiliki periode menginap hingga 31 Desember 2021.

Baca juga: Libur Panjang, Okupansi Kamar Hotel di Banyuwangi Capai 90 Persen

Untuk DHM, seluruh unit jaringan hotel sudah menjual voucher menginap dengan periode yang fleksibel sejak Maret 2020.

Meski begitu, Ninik mengungkapkan, periode menginap setiap voucher tidak semua sama. Namun rata-rata berlaku sampai 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com