Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jalur Pendakian Gunung Prau Ini Masih Buka, Ini Panduannya

Kompas.com - 24/08/2020, 19:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Prau di wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yaitu Patak Banteng, Kalilembu, Dieng Wetan, dan Igirmranak ditutup mulai hari Senin (24/8/2020) hingga waktu yang belum ditentukan.

Hal tersebut untuk mendukung mengurangi penyebaran Covid-19 yang belakangan meningkat di Wonosobo.

Namun, bagi para pendaki tetap bisa mendaki Gunung Prau di wilayah luar Wonosobo seperti Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Banjarnegara.

Baca juga: Tutup Jalur Pendakian 24 Agustus 2020, Ini Alasan Pengelola Basecamp di Wonosobo

Dua kabupaten ini masing-masing memiliki jalur pendakian yang masih beroperasi untuk umum yaitu via Wates dan Dwarawati-Dieng Kulon.

Berikut Kompas.com rangkum dua jalur pendakian Gunung Prau yang masih buka

Jalur Pendakian Gunung Prau via Dusun Wates, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.Dokumen Gravita EP Jalur Pendakian Gunung Prau via Dusun Wates, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Jalur Wates

Bagi kamu yang tetap berkeinginan mendaki Gunung Prau, bisa memilih jalur pendakian via Wates yang masuk dalam wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Jalur via Wates memiliki kelebihan yaitu pendaki bisa melihat sunrise di sepanjang trek. Hal ini karena letak jalur yang berada di sisi tenggara Gunung Prau.

Kamu bisa mencapai puncak bukit Rindu dalam waktu tempuh 2,5 jam hingga 3 jam. Dari Bukit Rindu kamu bisa melanjutkan ke sunrise camp Patak Banteng sekitar 15-30 menit.

Jalur ini juga memiliki keunggulan yaitu mata air dan ada ojek menuju Pos 1.Kunjungi basecamp ini yang terletak di Jalan Candiroto-Kejajar KM 11, Gejungan, Wates, Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.

  • Bayar registrasi

Cukup membayar biaya registrasi pendakian sebesar Rp 25.000 per orang, kamu tetap bisa mendaki gunung berketinggian 2.565 mdpl ini.

  • Surat keterangan sehat

Tidak lupa untuk tetap membawa syarat utama yaitu surat keterangan sehat dari daerah asal agar diizinkan mendaki.

  • Fotocopy kartu identitas 

Membawa dan menunjukkan fotocopy kartu identitas seperti KTP, SIM, dan identitas lainnya

  • Menerapkan protokol kesehatan

Selalu menggunakan masker, membawa masker pengganti, membawa hand sanitizer pribadi, dan menjaga jarak minimal satu meter serta hindari gerombolan

  • Tenda atau dome hanya boleh diisi 50 persen kapasitas

Para pendaki wajib mematuhi peraturan kapasitas tenda selama adaptasi kebiasaan baru (AKB) yaitu 50 persen dari kapasitas normal. Misalnya, kapasitas tenda normal empat orang hanya bisa diisi dua orang.

  • Wajib lapor setelah pendakian

Setelah melakukan pendakian, pendaki wajib melapor maksimal pukul 12.00 sudah sampai basecamp.

  • Kuota pendakian 

Perlu diketahui, pendakian Gunung Prau via jalur ini memiliki batas kuota, yakni 500 orang per hari.

Baca juga: Dieng Tak Melulu Embun Es, Yuk Nikmati Gunung Prau via Dworowati

 

Pemandangan serakan awan Gunung Prau via Dworowati.KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Pemandangan serakan awan Gunung Prau via Dworowati.

Jalur Dwarawati-Dieng Kulon

Jalur ini terletak di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Basecamp ini disebut basecamp Dwarawati karena rute yang akan dilewati pendaki adalah Candi Dwarawati.

Pendaki bisa sampai puncak di ketinggian 2.590 mdpl dalam waktu tempuh 2,5 jam-3 jam. Dari puncak ketinggian tersebut, pendaki bisa lanjut ke sunrise camp Patak Banteng sekitar 15-30 menit.

Pada awal pendakian, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan hijaunya alam Dieng yang tampak memesona.

Baca juga: Gunung Prau via Dieng Buka, Catat Syarat Pendakiannya

Kamu bisa melihat persawahan di lereng-lereng gunung yang indah berselimut kabut. Sepanjang pendakian, kamu akan melalui jalur yang rata-rata merupakan tanah berundak.

Jalur ini tergolong aman untuk pendaki, namun tetap perlu memerhatikan kondisi alas kaki agar tidak licin.

Jalur ini terbilang landai dan lengkap pemandangan. Kamu juga bisa melihat burung-burung, dan jalur penuh akar yaitu akar cinta.

Pesona yang bisa kamu lihat juga yaitu ketika melewati Pos 2 di mana ada pemandangan Gunung Sumbing dan Sindoro dari kejauhan.

  • Surat keterangan sehat

Persyaratan pendakian tetap sama yaitu menggunakan surat keterangan sehat dari daerah asal pendaki. 

  • Fotocopy kartu identitas hingga taati protokol

Kamu juga harus melengkapi dengan fotocopy kartu identitas, tidak bertukar perlengkapan pribadi, menggunakan masker selama pendakian.

Masker juga harus diganti minimal dua masker dalam satu kali pendakian.

  • Bayar registrasi

Kamu juga harus membayar biaya registrasi yang setara dengan basecamp via Wates yaitu sebesar Rp 25.000 per orang untuk bisa mendaki gunung ini.

  • Menerapkan protokol kesehatan

Pendaki wajib menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, membawa masker pengganti, hand sanitizer sendiri, dan menjaga jarak fisik minimal 1 meter

  • Tenda atau dome kapasitas 50 persen

Mematuhi aturan kapasitas tenda selama AKB yaitu 50 persen, misalnya tenda berisi normal empat orang menjadi dua orang

  • Wajib lapor setelah pendakian

Pendaki wajib melaporkan ke basecamp setelah mendaki maksimal pukul 12.00 WIB

  • Kuota pendakian 200 orang per hari

 Perlu diketahui, pendakian Gunung Prau via jalur ini memiliki batas kuota, yakni 200 orang per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com