Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Tunda Pembukaan Pariwisata untuk Turis Asing

Kompas.com - 24/08/2020, 22:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster memastikan daerahnya belum bisa membuka diri bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada September ini. 

Dikutip dari Tribun Bali, Koster mengaku telah berupaya keras, namun rencana ini tidak bisa dilaksanakan sesuai keinginan awal, pembukaan bagi wisman pada 11 September 2020.

“Setelah dipertimbangkan dengan segala aspek yang ada, unsur-unsur yang harus menjadi perhatian serius itu belum bisa dilakukan,” katanya di Uluwatu, Badung, Sabtu (22/8/2020).

Tercatat, ada empat indikator di Indonesia yang menyebabkan penundaan pembukaan turis asing ke Bali.

Baca juga: Pariwisata Bali Mulai Pulih, Ada 35 Penerbangan per Hari ke Bali

Pertama, karena Indonesia masih dalam kategori zona merah. Kedua, pertumbuhan kasus baru masih terus terjadi.

Ketiga, angka kesembuhan meningkat belum sesuai target. Keempat, tingkat kematian masih cukup tinggi di Indonesia.

“Untuk Bali sebenarnya lebih rendah daripada pencapaian indikator nasional. Tapi Pemerintah Indonesia masih memberlakukan larangan berkunjung ke luar negeri,” ujar Koster.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini sempat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Pariwisata.

Baca juga: Wisata Bali, Alas Kedaton Gratiskan Tiket Masuk untuk Turis Domestik

Hasilnya, Indonesia belum memberlakukan kebijakan untuk memungkinkan izin bagi wisatawan asing masuk ke Indonesia.

Hal ini sesuai dengan Permenkumham No.11 Tahun 2020 tentang pelarangan sementara berkunjung ke wilayah Indonesia termasuk ke Bali.

“Jadi Bali belum memungkinkan untuk memberlakukan pembukaan bagi wisman, yang kita rencanakan pada 11 September nanti,” sebutnya.

 

Pasangan Corinne dan Dave Pruden bersama anak mereka kabur dari Inggris dan menghabiskan masa karantina mandiri di Ubud, Bali.Instagram @twintastic_nomads Pasangan Corinne dan Dave Pruden bersama anak mereka kabur dari Inggris dan menghabiskan masa karantina mandiri di Ubud, Bali.
Fokus tangani Covid-19

Koster menegaskan, Bali harus fokus terlebih dahulu pada penanganan Covid-19 agar semakin baik dan mantap.

Jika sudah fokus, maka bisa semakin memberikan kepercayaan publik nasional dan internasional, kepada Indonesia--khususnya Bali.

“Wisatawan nusantara bisa dimaksimalkan. Namun saya juga sudah diberikan warning, kalau nantinya terjadi peningkatan kasus. Maka Bali harus segera ditutup kembali, tidak boleh wisnus (wisatawan nusantara) juga masuk Bali kalau sampai terjadi lonjakan kasus positif yang tinggi di Bali,” tambahnya.

Baca juga: Wisata ke Tanah Lot Diminati, Ada 21.229 Kunjungan Turis Domestik Sejak Dibuka

Koster pun meminta agar semua pihak taat pada protokol kesehatan.

“Saya mengajak semua pihak agar bisa mengendalikan bersama-sama, agar penanganan ini bisa dilakukan semua orang. Tidak bisa hanya pemerintah saja, tapi komitmen dan tanggung jawab bersama dari pemangku kepentingan, pelaku usaha, dan masyarakat,” sebutnya.

Koster menegaskan, dengan taatnya semua orang maka kasus penularan bisa ditekan.

Saat kasus bisa ditekan, kematian kian rendah, dan kesembuhan meningkat, maka lambat laun Bali siap kembali dibuka untuk pariwisata.

“Tiga hal penting yang harus dicapai adalah bisa mengendalikan penambahan kasus baru positif Covid-19. Menaikkan angka kesembuhan. Mengendalikan angka kematian,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Insan Pariwisata Makin Keteteran, Koster Minta Maaf Bali Belum Buka untuk Wisman September Nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com