KOMPAS.com – Voucher menginap di hotel dengan periode yang fleksibel kian diminati masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Itu lantara para calon tamu mendapat kebebasan dalam memilih tanggal untuk menginap. Harganya pun terbilang cukup murah.
Meski demikian, bagaimana pandangan online travel agent (OTA) terkait tren penjualan tersebut?
“Kami perkirakan akan berjalan secara jangka panjang karena di saat masa adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang, perubahan bisa terjadi sewaktu-waktu,” kata Senior Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2020).
Baca juga: Voucher Menginap di Hotel Laku Keras Selama Pandemi
Dia menambahkan, fleksibilitas dalam pemilihan waktu menginap merupakan hal yang dibutuhkan para pelanggan.
Sementara itu, Head of Marketing, Accommodation, Traveloka Shirley Lesmana mengatakan bahwa perkembangan tren tersebut bergantung pada perilaku konsumen.
“Pandemi Covid-19 menciptakan situasi yang penuh ketidakpastian. Karenanya, fleksibilitas menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para konsumen,” ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020).
“Kami akan terus mengamati perilaku konsumen serta memantau perkembangan situasi agar dapat menyesuaikan,” lanjutnya.
Voucher laku di kalangan masyarakat yang bosan di rumah
Sejak diberlakukannya PSBB, sebagian besar masyarakat menetap di rumah dan merasa cukup sulit untuk bepergian kemana-mana.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.