KOMPAS.com - Penundaan pembukaan pariwisata bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada September 2020 ini ditanggapi beragam pelaku industri pariwisata.
Salah satu yang turut menanggapi adalah industri hotel yang merupakan bagian dari industri pariwisata.
Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan, pada saat keputusan tersebut dikeluarkan, industri hotel di Bali sempat kecewa.
Namun, pada akhirnya mereka memaklumi keputusan tersebut mengingat beberapa indikator yang dijelaskan.
"Memang agak kecewa, namun memaklumi keputusan yang diambil oleh pemerintah, mengingat beberapa indikator masih belum memungkinkan untuk dibukanya Bali untuk wisman," kata Made saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/8/2020).
Baca juga: Wisata Pantai Nunggalan Bali, Ada Spot Instagramable Kapal Karam
Masyarakat sulit terapkan protokol kesehatan
Salah satu indikator tersebut adalah masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Padahal, menurut data yang dimilikinya, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali di atas 87 persen.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, kata dia, ada kecenderungan peningkatan kasus kembali.
Baca juga: Wisman Gagal ke Bali, Pulau Dewata Fokus Sambut Wisatawan Nusantara
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.