Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Hotel di Bali Setuju Tunda Pariwisata untuk Wisman, Kenapa?

Kompas.com - 26/08/2020, 15:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Indikator lain adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Kesiapan penerapan protokol kesehatan masih sangat lemah di masyarakat walaupun pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020. Namun masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker," jelasnya.

Gelombang kedua bisa mengancam Bali

Kasus Covid-19 yang masih meningkat di Bali membuat industri hotel akhirnya setuju penundaan pembukaan wisman.

Menurutnya, semua industri pariwisata di Bali sama-sama tidak ingin terjadi gelombang kedua ketika dibukanya kembali pariwisata untuk wisman.

"Tentu ketika Bali dibuka untuk wisman, kita tidak ingin ada gelombang kedua atau second wave untuk kluster pariwisata," ungkapnya.

Baca juga: Bali Tunda Pembukaan Pariwisata untuk Turis Asing

Sementara itu, data dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali yang diterima Kompas.com, Selasa (25/8/2020), tercatat kasus positif Covid-19 menjadi 4.650 orang dan sembuh 4.058 orang, dengan pasien meninggal dunia 54 orang.

Penambahan kasus terjadi sebanyak 74 orang pada Selasa (25/8/2020) melalui transmisi lokal.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan daerahnya belum bisa membuka diri bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada September ini.

Dikutip dari Tribun Bali, Koster mengaku telah berupaya keras, namun rencana ini tidak bisa dilaksanakan sesuai keinginan awal, pembukaan bagi wisman pada 11 September 2020.

“Setelah dipertimbangkan dengan segala aspek yang ada, unsur-unsur yang harus menjadi perhatian serius itu belum bisa dilakukan,” katanya di Uluwatu, Badung, Sabtu (22/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com