Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Hotel di Bali Setuju Tunda Pariwisata untuk Wisman, Kenapa?

Kompas.com - 26/08/2020, 15:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penundaan pembukaan pariwisata bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada September 2020 ini ditanggapi beragam pelaku industri pariwisata.

Salah satu yang turut menanggapi adalah industri hotel yang merupakan bagian dari industri pariwisata. 

Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan, pada saat keputusan tersebut dikeluarkan, industri hotel di Bali sempat kecewa.

Namun, pada akhirnya mereka memaklumi keputusan tersebut mengingat beberapa indikator yang dijelaskan.

"Memang agak kecewa, namun memaklumi keputusan yang diambil oleh pemerintah, mengingat beberapa indikator masih belum memungkinkan untuk dibukanya Bali untuk wisman," kata Made saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Baca juga: Wisata Pantai Nunggalan Bali, Ada Spot Instagramable Kapal Karam

Masyarakat sulit terapkan protokol kesehatan

Salah satu indikator tersebut adalah masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Padahal, menurut data yang dimilikinya, tingkat kesembuhan Covid-19 di Bali di atas 87 persen.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, kata dia, ada kecenderungan peningkatan kasus kembali.

Baca juga: Wisman Gagal ke Bali, Pulau Dewata Fokus Sambut Wisatawan Nusantara

Indikator lain adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Kesiapan penerapan protokol kesehatan masih sangat lemah di masyarakat walaupun pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020. Namun masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker," jelasnya.

Gelombang kedua bisa mengancam Bali

Kasus Covid-19 yang masih meningkat di Bali membuat industri hotel akhirnya setuju penundaan pembukaan wisman.

Menurutnya, semua industri pariwisata di Bali sama-sama tidak ingin terjadi gelombang kedua ketika dibukanya kembali pariwisata untuk wisman.

"Tentu ketika Bali dibuka untuk wisman, kita tidak ingin ada gelombang kedua atau second wave untuk kluster pariwisata," ungkapnya.

Baca juga: Bali Tunda Pembukaan Pariwisata untuk Turis Asing

Sementara itu, data dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali yang diterima Kompas.com, Selasa (25/8/2020), tercatat kasus positif Covid-19 menjadi 4.650 orang dan sembuh 4.058 orang, dengan pasien meninggal dunia 54 orang.

Penambahan kasus terjadi sebanyak 74 orang pada Selasa (25/8/2020) melalui transmisi lokal.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan daerahnya belum bisa membuka diri bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada September ini.

Dikutip dari Tribun Bali, Koster mengaku telah berupaya keras, namun rencana ini tidak bisa dilaksanakan sesuai keinginan awal, pembukaan bagi wisman pada 11 September 2020.

“Setelah dipertimbangkan dengan segala aspek yang ada, unsur-unsur yang harus menjadi perhatian serius itu belum bisa dilakukan,” katanya di Uluwatu, Badung, Sabtu (22/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com