Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Selobonang di Jember, Ada Batu yang Berbunyi seperti Gamelan

Kompas.com - 29/08/2020, 14:02 WIB
Bagus Supriadi,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Dari sanalah Hadi mendapat ide untuk mengembangkannya menjadi tempat wisata khusus. Warga sekitar pun turut diajak untuk membantu menata bebatuan itu.

 

"Ada yang disusun ke atas, seperti candi kecil. Ada yang disusun seperti sebuah ruang tamu. Pengunjung bisa duduk di tempat itu lalu memainkan musik dengen mengetuk bebatuan tersebut," ujar dia.

Saat ini, ada sekitar 80 batu yang sudah terkumpul. Jumlah itu bisa bertambah karena masih banyak batu yang belum disusun.

Selobonang yang cocok sebagai tempat meditasi

Keheningan alam di wisata Selobonang kerap dijadikan tempat meditasi oleh sebagian kalangan.

Pengunjung bisa duduk di atas batu, menyaksikan pemandangan, dan fokus mendengarkan bunyi alam.

Saat matahari mulai tenggelam, hanya ada satu lampu yang menerangi kegelapan malam, yakni di pondok kecil buatan Hadi Purnomo bersama warga. Tempat ini digunakan sebagai tempat singgah sebelum pengunjung bermeditasi.

“Ada juga turis asing yang datang kesana, tau dari Facebook. Turis itu menginap di Selobonang dan mencoba melakukan meditasi pada malam harinya,” kata Hadi.

Baca juga: Teluk Love Jember yang Romantis dengan Bentuk Hati

Meditasi dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui bunyi ketukan dari bebatuan. Ada beberapa titik lokasi yang bisa dijadikan untuk meditasi. Sekitar lima sudut yang bisa ditempati di susunan bebatuan tersebut.

“Untuk meditasi cocok, tempatnya tenang, terletak di ketinggian alam,” kata salah satu pengunjung yang bermalam di sana bernama Khawas Auzkar.

Dia datang bersama temannya untuk menikmati keindahan dan keheningan alam di wisata selobonang

Menikmati sajian kuliner khas perdesaan

Hadi Poernomo juga bekerja sama dengan warga sekitar untuk menyediakan kuliner khas desa pada pengunjung.

Mulai dari nasi jagung, ikan teri, sayur terong, sayur daun singkong, sambal terasi, sambal teri, polo pendem, pisang kukus, hingga wedang jahe, semua siap dihidangkan kepada pengunjung.

Wadah makanan juga murni dari alam, yakni dari daun jati dan daun pisang. Untuk air, wadahnya adalah kendi. Semua dibuat agar pengunjung bisa menyatu dengan alam melalui makanan khas desa tersebut.

“Jadi berdayakan warga dengan pesan makanan pada mereka,” kata Hadi.

Makanan khas desa menjadi andalan wisata selobonangBAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM Makanan khas desa menjadi andalan wisata selobonang

 

Menurut dia, warga merasa terbantu dengan kerja sama itu karena mereka bisa mendapat penghasilan dari pemesanan makanan. Namun, pemesanan makanan harus berkelompok, minimal lima orang.

Seorang pengunjung lain bernama Adi Faizin pun menuturkan bahwa makanan yang disajikan sangat khas desa dan jarang ditemukan di kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com