Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Traveler ke Bali, Tak Diminta Isi Aplikasi LOVEBALI dan Kaget Bali yang Sepi

Kompas.com - 29/08/2020, 19:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Selanjutnya ia tetap mengunduh aplikasi lain, yaitu aplikasi Peduli Lindungi. Namun, tidak ada pengecekan terhadap penumpang apakah sudah mengunduh aplikasi itu atau belum.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Shosy Barutama yang berwisata ke Bali pada Sabtu (11/7/2020).

Ia pergi via darat dan menyeberang dengan kapal. Saat tiba di Bali, ia mengaku tak ada peraturan untuk mengisi aplikasi LOVEBALI.

"Waktu itu enggak sih mas saya. Cuma dicek KTP, sama hasil rapid testnya saja kemarin. Terus sama dicek suhu tubuh juga," kata Shosy.

Kaget lantaran Bali yang biasanya selalu ramai, kini sepi

Meski datang di waktu yang berbeda, ketiga wisatawan ini sepakat mengatakan bahwa Bali sepi.

Winy yang datang ke Bali pada momen libur panjang 17 Agustus pun mengatakan suasana di ruas jalan yang biasanya ramai wisatawan, kini sepi.

"Sangat kaget pada awalnya, karena banyak perbedaan. Jalanan protokol yang tadinya ramai jadi sepi banget. Kuta dan Seminyak kosong. Jalanan dan toko-toko sekitar pun banyak banget yang tutup. Turis asing juga enggak terlihat di area itu," kata dia.

Ketika berjalan di sekitar area yang biasanya ramai wisatawan mancanegara (wisman), ia pun menceritakan bahwa lebih banyak wisnus yang terlihat.

Baca juga: Wisata Pantai Nunggalan Bali, Ada Spot Instagramable Kapal Karam

Sebelum datang, ia mengaku sudah membuat daftar tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi.

Namun, daftar tersebut pun menjadi berkurang karena ternyata banyak tempat wisata yang masih tutup.

Pantai Kuta, salah satu destinasi wisata paling terkenal di Bali, ditutup selama pandemi Covid-19. Getty Images Pantai Kuta, salah satu destinasi wisata paling terkenal di Bali, ditutup selama pandemi Covid-19.

"Tapi untuk pantai jadi lebih bersih karena jarang pengunjung," kata Winy.

Sementara itu, Yenni juga melihat hal yang sama. Ia bercerita bahwa ketika sampai di Bali, para driver di bandara menyarankan agar dirinya tidak pergi ke Ubud.

Hal tersebut, imbuh dia, karena daerah itu masih sepi dan semua restoran belum dibuka. Melihat kondisi ini, dirinya merasa ada yang berbeda dari Bali yang biasanya ramai wisatawan, kini sepi seperti tak bertuan.

"Bali kan tergantung banget sama turis. Itu semua toko masih tutup, beberapa hotel yang saya sudah beli vouchernya pun, gak nyangka, saya sudah bisa booking, tapi ternyata masih tutup," kata Yenni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com