Aplikasi tersebut berguna baginya karena memberikan informasi lokasi zona merah dan sebagainya.
"Jadi lebih waspada saat memasuki wilayah tersebut," ujar Winy.
Pendapat senada juga disampaikan Yenni, wisatawan asal Jakarta yang pergi ke Bali pada Sabtu-Senin (15-24 Agustus 2020).
Baca juga: Wisman Gagal ke Bali, Pulau Dewata Fokus Sambut Wisatawan Nusantara
Ia menggunakan pesawat Citilink saat pergi ke Bali. Sama seperti Winy, ia juga tidak mengisi aplikasi LOVEBALI sebelum berkunjung.
"Gak ada, saya hanya disuruh menunjukkan electronic Health Alert Card (eHAC) saja pas di bandara. Jadi pas turun pesawat, langsung antre di dalam dan langsung disuruh menunjukkan eHAC itu," ujar Yenni.
Selanjutnya ia tetap mengunduh aplikasi lain, yaitu aplikasi Peduli Lindungi. Namun, tidak ada pengecekan terhadap penumpang apakah sudah mengunduh aplikasi itu atau belum.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Shosy Barutama yang berwisata ke Bali pada Sabtu (11/7/2020).
Ia pergi via darat dan menyeberang dengan kapal. Saat tiba di Bali, ia mengaku tak ada peraturan untuk mengisi aplikasi LOVEBALI.
"Waktu itu enggak sih mas saya. Cuma dicek KTP, sama hasil rapid testnya saja kemarin. Terus sama dicek suhu tubuh juga," kata Shosy.
Kaget lantaran Bali yang biasanya selalu ramai, kini sepi
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan