Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Menginap Wisatawan di Hotel Kapsul Selama Pandemi, seperti Apa?

Kompas.com - 31/08/2020, 11:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah hotel di Indonesia sudah mulai beroperasi kembali selama era new normal, termasuk hotel kapsul milik Bobobox.

Dibukanya kembali hotel-hotel membuat sebagian masyarakat Indonesia segera melakukan pemesanan lantaran sudah jenuh terus berada di rumah.

CEO Bobobox Indra Gunawan mengatakan, terjadi perubahan pola menginap dari para tamu yang datang ke Bobobox.

Baca juga: Begini Tren Voucer Menginap di Hotel yang Fleksibel Menurut Pegiat Perhotelan

“Sebelum pandemi, banyak yang tinggal 1-2 malam. Setelah pandemi banyak tamu yang tinggal berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan,” kata dia.

Pernyataan itu Indra sampaikan dalam konferensi pers virtual peluncuran dua properti baru Bobobox, Jumat (28/8/2020).

Berubahnya pola menginap membuat adanya peluang baru dalam penjualan paket menginap di hotel kapsul.

Hotel kapsul Bobobox.dok. Instagram @bobobox_id Hotel kapsul Bobobox.

Dalam beberapa bulan belakangan, Indra mengatakan bahwa pihaknya menambahkan fitur untuk menjual paket menginap jangka waktu lama.

“Kami menjual paket menginap tiga hari, lima hari, satu minggu, dan satu bulan. Kami lihat dari pemakaiannya, ada peningkatan dalam long stay packages,” sambung dia.

Wisatawan bisnis lebih mendominasi

Presiden Bobobox Antonius Bong dalam kesempatan yang sama mengatakan, pasar hotel kapsul Bobobox adalah wisatawan bisnis dan milennial atau wisatawan leisure.

Meski begitu, tipe wisatawan yang menginap di setiap propertinya tergantung pada lokasi hotel kapsul tersebut.

“Di Pancoran dan Panglima Polim, kami lihat wisatawan bisnis. Orang yang tadinya pulang kantornya malam dan tidak sempat pulang atau ingin beraktivitas dari pagi, malamnya menginap di Bobobox,” kata Antonius.

Baca juga: Seperti Apa Penjualan Voucher Menginap di Hotel di OTA?

Sementara untuk lokasi di Kota Tua Jakarta, Kota Lama Semarang, atau Malioboro Yogyakarta, para tamu yang menginap didominasi wisatawan leisure.

Dari segi umur, imbuh Antonius, para tamu didominasi wisatawan berusia 17–25 tahun saat awal hotel kapsul dibuka yang mayoritasnya adalah wisatawan leisure.

“Sekarang wisatawan bisnis bahkan lebih banyak. Generasi tua menggunakan (hotel kapsul) untuk tujuan bisnis, sudah mengadopsi untuk dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup mereka,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com