KOMPAS.com - Beberapa tempat wisata sudah mulai beroperasi kembali. Mereka berupa mengejar ganti rugi akibat kelumpuhan pendapatan selama masa pandemi Covid-19.
Beragam strategi pemasaran dilakukan pengelola tempat wisata, seperti potongan harga tiket, promosi di online besar-besaran, dan lainnya.
Berangkat dari musibah yang menimpa seluruh dunia ini, ada satu museum yang akan buka dengan konsep virtual.
Dilansir dari Lonely Planet, sebuah museum virtual pertama hadir di masa pandemi yang memaksa seluruh ruang publik untuk tutup.
Ide ini berasal dari institusi seni bernama brick-and-mortar yang berusaha keras memikirkan jalan keluar dari kelumpuhan ini.
Baca juga: Old City 3D Art Museum Semarang, Wisata Selfie dengan Spot Instagramable
Institusi kesenian ini juga telah meluncurkan tur virtual untuk menyeimbangkan kerugian yang dialaminya.
Sekarang, terobosan baru hadir, yakni museum sepenuhnya menggunakan ruang digital, tepatnya dengan teknologi digital virtual.
VOMA atau Virtual Online Museum of Art akan dibuka pada 4 September 2020. Museum pertama dengan konsep interaktif virtual, mengembangkan karya-karya kontemporer dan klasik dari seluruh dunia.
Lee Cavaliere adalah pengelola semua koleksi yang akan ditampilkan dalam VOMA.
Baca juga: Yuk Lihat Karya Pelukis Hendra Gunawan di Pameran Virtual Ciputra Artpreneur
Akan ada sejumlah karya dari museum-museum ternama, diantaranya dari Museum Hermitage, Institusi Kesenian Chicago, Museum Seni Metropolitan New York.
Maha karya dari sejumlah seniman juga akan hadir seperti: