Ada home stay warna-warni
Pengembangan desa wisata mendapat respon positif masyarakat sekitar yang merupakan suku Dayak Agabag.
Mereka menyediakan sejumlah homestay untuk tempat menginap para wisatawan. Homestay dilengkapi dengan fasilitas toilet, ranjang di kamar tidur, penerangan dan tv.
Menariknya, masyarakat sekitar mengecat homestay dengan warna warni, sehingga terlihat mencolok dan indah. Apalagi letaknya ada di pinggiran sungai yang jernih dan berarus deras.
"Bulan Oktober 2020 nanti akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Desa Labang, artinya 2021 kita sudah bisa menjual wisata rafting untuk mancanegara, saya yakin ini akan menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat perbatasan yang selama ini tak pernah ada," lanjut Lumbis.
Baca juga: Berburu Sate Today di Pasar Perbatasan Ujung Pulau Nunukan...
Untuk mewujudkan potensi tersebut, Desa Langgason mengambil sekitar 18 sampai 20 persen dari anggaran Dana Desa (DD) secara berkala untuk penyediaan peralatan rafting, perahu karet, kayak juga jet sky yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 170 juta dalam sekali belanja.
"Saya memprediksi perputaran ekonomi akan cepat, ketika ada wisatawan, masyarakat banyak berjualan, turis menginap dan tentunya desa desa lain akan hidup juga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.