Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Protokol Penerbangan ke Turki Saat New Normal?

Kompas.com - 03/09/2020, 22:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, beberapa perjalanan wisata sudah membuka paket untuk kembali berlibur ke luar negeri. Salah satunya adalah Tripuri Travel yang membuka paket wisata ke Turki.

Menurut General Manager Tripuri Wisata, Fonny, paket ini sudah dimulai sejak Juli 2020.

Adapun peluncuran paket wisata tersebut ditandai dengan keberangkatan Group Agents Famtrip pada tanggal 21 Juli 2020 sebagai Group pertama dari Indonesia yang mengunjungi Turki setelah Turki membuka diri kembali untuk pariwisata.

"Sejak Juli sampai dengan saat ini, sudah 5 Group yang kami berangkatkan," kata Fonny kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

 

Paket wisata tersebut dikemas untuk 8 hari 5 malam Best Of Turkey (BOT). Dalam perjalanan ke Turki, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait protokol penerbangan.

Melihat situs resmi Tripuri Travel yang telah melakukan perjalanan pertama grup tur Indonesia ke Turki, berikut protokol kesehatan dan keselamatannya:

Protokol kesehatan dan keselamatan bandara dan dalam penerbangan

Peserta diwajibkan tes Covid-19

Persyaratan masuk Turki sebenarnya tidak termasuk tes Covid-19. Grup Wisata tidak diminta menunjukkan surat bebas Covid-19 di konter check in, tidak seperti tujuan negara lainnya.

Namun, untuk keamanan dan keselamatan para peserta rombongan, pihak Tripuri Travel tetap mewajibkan semua peserta untuk menjalani tes cepat Covid-19 beberapa hari sebelum keberangkatan.

Baca juga: Turkish Airlines Mulai Beroperasi, ke Istanbul Tak Perlu Rapid Test

Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta

Perjalanan wisata ke Turki pun dimulai. Diawali dari proses imigrasi dan boarding yang dilakukan tanpa kontak. Hal ini untuk meminimalisir interaksi staf dengan penumpang, begitu pula sebaliknya.

Kemudian, penumpang bertanggungjawab untuk memindai atau scanning boarding pass dan paspor mereka sendiri.

Adapun selama proses itu, terdapat penanda jaga jarak fisik 2 meter yang ditempatkan di seluruh gerbang imigrasi dan boarding untuk memperkuat jaga jarak sosial antar penumpang.

Turkish Airlines.Shutterstock Turkish Airlines.

Protokol kesehatan di Turkish Airlines

Selain keadaan di bandara, tentunya berbicara pula soal bagaimana kondisi pesawat yang digunakan terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an

Pesawat yang digunakan dari Indonesia ke Turki adalah Turkish Airlines. Maskapai ini telah menerapkan protokol secara efisien dan efektif guna meminimalisir penularan Covid-19 antar penumpang.

Adapun protokol kesehatannya sebagai berikut:

  1. Menyediakan peralatan kesehatan yang dilengkapi pembersih tangan, tisu basah antiseptik, dan masker untuk penumpang
  2. Sepanjang penerbangan, penumpang diinstruksikan dengan tegas untuk tetap menggunakan masker, bahkan saat tidur, terkecuali saat makan
  3. Penumpang yang tidur tanpa mengenakan masker akan dibangunkan dengan sopan untuk diminta menggunakan masker
  4. Untuk meminimalisir risiko penularan virus dari makan, penumpang diberikan kotak makan, minuman kaleng atau botol dan peralatan plastik untuk digunakan
  5. Awak kabin mengenakan masker wajah, face shield, dan sarung tangan selama penerbangan

Tiba di bandara Istanbul

Ada beberapa hal yang akan dilalui penumpang ketika tiba di bandara Istanbul. Berikut beberapa prosesnya

  1. Penumpang menyerahkan formulir pernyataan kesehatan di imigrasi
  2. Karena penumpang tidak diharuskan untuk menunjukkan bukti hasil tes Covid-19 negatif untuk bepergian, maka hanya mereka yang menunjukkan gejala Covid-19 seperti demam tinggi, batuk, atau kesulitan bernafas akan diminta melakukan tes PCR di bandara
  3. Biaya untuk tes PCR tersebut TR 110 atau sekitar 16 dollar AS untuk warga negara Turki dan TR 220 atau sekitar 32 dollar AS untuk orang asing
  4. Bandara Istanbul sudah menandatangani Covid-19 Aviation Health Safety Protocol dan menerima Airport Pandemic Certificate. Protokol kesehatannya mencakup seperti jaga jarak fisik, informasi keselamatan kesehatan, disinfeksi, meminimalisir interaksi staf dan penumpang, etika batuk dan lainnya

Kembali ke Indonesia

Setelah selesai berlibur, semua peserta tur wajib mengikuti persyaratan masuk atau kembali ke Tanah Air, yaitu melakukan tes PCR di Bandara Istanbul.

Bandara Istanbul menyediakan layanan tes usap PCR yang memakan waktu antara 4 hingga 6 jam.

Tiba di Indonesia

Pemerintah Indonesia masih memiliki peraturan perjalanan yang ketat seputar Covid-19. Oleh karena itu, protokol kesehatan setibanya di bandara Soekarno Hatta menjadi lebih luas.

Peserta grup perjalanan Famtrip melaporkan, pemeriksaan kesehatan menambahkan satu jam tambahan untuk proses imigrasi.

Ada persyaratan wajib bagi penumpang yang datang dari penerbangan internasional yang harus di sediakan di imigrasi, seperti berikut ini:

  1. Sertifikat kesehatan dalam bahasa Inggris yang menyatakan hasil tes PCR Covid-19 negatif. Hanya berlaku maksimal 7 hari setelah tanggal penerbitan
  2. Atau, penumpang dengan sertifikat kesehatan berdasarkan Tes Cepat atau tanpa sertifikat kesehatan harus melakukan Tes Cepat di area kedatangan (sekitar 10 dollar AS)
  3. Formulir Pernyataan Kesehatan 3 halaman disediakan di tempat. Jika gagal mendapatkan hasil tes Covid-19 negatif,  maka penumpang akan dikarantina langsung selama 2 minggu di lokasi yang ditentukan dan disiapkan oleh pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com