KOMPAS.com - Para pegiat alam Gunung Piramid menyuarakan pendapatnya dan bersikeras agar pemerintah segera meresmikan wisata pendakian Gunung Piramid.
Seperti diketahui, pendakian ke Gunung Piramid hingga kini memang belum diperbolehkan. Namun, warga atau pendaki bisa naik dengan bebas karena belum adanya pengelola, baik dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso maupun Perhutani.
Tak adanya kejelasan itu, membuat pemandu gunung dan pegiat alam Gunung Piramid kini menganggur kembali sejak akses pendakian ditutup oleh Perhutani akibat insiden meninggalnya pendaki pada awal Agustus 2020 lalu.
Baca juga: Gunung Piramid dalam Ingatan Mereka yang Pernah Mendakinya...
Pakabon, salah satu pemandu gunung Piramid dan pegiat alam mengatakan, penutupan dan ketidakjelasan peresmian ini mengganggu jalannya perekonomian para pelaku pariwisata gunung khususnya dan Bondowoso umumnya.
Menurut dia, Gunung Piramid sudah merupakan magnet dan pintu gerbang orang berwisata ke Bondowoso.
"Dampaknya selama ini sangat besar ke masyarakat setempat, pegiat, perhotelan, transportasi dan lainnya," kata Pakabon saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Syarat Gunung Piramid Jadi Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Gunung Piramid sendiri, imbuh dia, sudah dikenal di dunia pendakian, baik nusantara maupun mancanegara.
Berhentinya aktivitas pendakian di Gunung Piramid membuat ia bersama rekan-rekannya sesama pemandu, tak bisa berbuat banyak dan tak memiliki penghasilan.
"Ya, banyak nganggurnya, terutama yang memang kompeten di Piramid. Gak ada kegiatan kami, cuma sekadar jalan-jalan menikmati, tapi kan gak ada dampak atau penghasilannya," ujar Pakabon.
Gunung Piramid yang sudah mendunia
Mendengar nama Gunung Piramid, orang sudah memikirkan bahwa tempat itu berada di daerah Bondowoso, Jawa Timur.
Menurut Pakabon, Gunung Piramid memang sudah memiliki nama yang besar di dunia pariwisata dan mampu menggerakkan perekonomian Bondowoso.
Baca juga: Cegah Ada Korban lagi, Gunung Piramid Ditutup, Perhutani Siapkan Penjaga
Tak kunjungnya legalisasi pendakian menjadi hambatan besar bagi pegiat pariwisata Gunung Piramid untuk dapat menghidupkan kembali tempat ini.
"Sayang karena brand Piramid sudah kuat. Kami misalnya keluar kota dari Bondowoso bilang 'oh Gunung Piramid ya', semua bilang begitu," kata Pakabon.
Faktanya, belum ditetapkan sebagai daya tarik wisata