Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Piramid Tak Kunjung Legal, Ini Dampak bagi Pekerja Pariwisata

Kompas.com - 07/09/2020, 14:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pegiat alam Gunung Piramid menyuarakan pendapatnya dan bersikeras agar pemerintah segera meresmikan wisata pendakian Gunung Piramid.

Seperti diketahui, pendakian ke Gunung Piramid hingga kini memang belum diperbolehkan. Namun, warga atau pendaki bisa naik dengan bebas karena belum adanya pengelola, baik dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso maupun Perhutani.

Tak adanya kejelasan itu, membuat pemandu gunung dan pegiat alam Gunung Piramid kini menganggur kembali sejak akses pendakian ditutup oleh Perhutani akibat insiden meninggalnya pendaki pada awal Agustus 2020 lalu.

Baca juga: Gunung Piramid dalam Ingatan Mereka yang Pernah Mendakinya...

Pakabon, salah satu pemandu gunung Piramid dan pegiat alam mengatakan, penutupan dan ketidakjelasan peresmian ini mengganggu jalannya perekonomian para pelaku pariwisata gunung khususnya dan Bondowoso umumnya.

Menurut dia, Gunung Piramid sudah merupakan magnet dan pintu gerbang orang berwisata ke Bondowoso.

"Dampaknya selama ini sangat besar ke masyarakat setempat, pegiat, perhotelan, transportasi dan lainnya," kata Pakabon saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Syarat Gunung Piramid Jadi Daya Tarik Wisata Minat Khusus

Gunung Piramid sendiri, imbuh dia, sudah dikenal di dunia pendakian, baik nusantara maupun mancanegara.

Berhentinya aktivitas pendakian di Gunung Piramid membuat ia bersama rekan-rekannya sesama pemandu, tak bisa berbuat banyak dan tak memiliki penghasilan.

"Ya, banyak nganggurnya, terutama yang memang kompeten di Piramid. Gak ada kegiatan kami, cuma sekadar jalan-jalan menikmati, tapi kan gak ada dampak atau penghasilannya," ujar Pakabon.

Gunung Piramid yang sudah mendunia

Mendengar nama Gunung Piramid, orang sudah memikirkan bahwa tempat itu berada di daerah Bondowoso, Jawa Timur.

Keindahan alam di puncak Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur.Dokumentasi Pakabon Keindahan alam di puncak Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur.

Menurut Pakabon, Gunung Piramid memang sudah memiliki nama yang besar di dunia pariwisata dan mampu menggerakkan perekonomian Bondowoso.

Baca juga: Cegah Ada Korban lagi, Gunung Piramid Ditutup, Perhutani Siapkan Penjaga

Tak kunjungnya legalisasi pendakian menjadi hambatan besar bagi pegiat pariwisata Gunung Piramid untuk dapat menghidupkan kembali tempat ini.

"Sayang karena brand Piramid sudah kuat. Kami misalnya keluar kota dari Bondowoso bilang 'oh Gunung Piramid ya', semua bilang begitu," kata Pakabon.

Faktanya, belum ditetapkan sebagai daya tarik wisata

Adapun, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Arif Setyo Raharjo, saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020) mengatakan, Gunung Piramid memang belum resmi ditetapkan sebagai daya tarik wisata (DTW) alam.

Pakabon tengah memandu pendaki mancanegara di puncak Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur.Dokumentasi Pakabon Pakabon tengah memandu pendaki mancanegara di puncak Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur.

"Untuk puncak atau Gunung Piramid, itu belum menjadi daerah yang kita kerja samakan dengan Perhutani. dalam arti belum jadi DTW alam," kata dia.

Menurut Arif, alasan pertama gunung ini belum jadi DTW alam adalah, daerah tersebut masih membutuhkan pembenahan untuk memenuhi kategori tempat wisata.

Baca juga: Gunung Piramid Belum Jadi Daya Tarik Wisata, Diimbau Tidak Mendaki

Selain itu, sambung dia, Dinas Pariwisata tengah menghitung risiko untuk pengunjung, fasilitas untuk wisatawan, dan aksesibilitas sarana prasarana yang harus dilengkapi.

"Hal ini perlu agar kami dapat identifikasi untuk diresmikan sebagai DTW alam. Jadi secara resmi atau legal, memang kita belum menetapkan atau menjadikan Gunung Piramid ini sebagai destinasi wisata alam," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com