Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Buang Air Saat Naik Gunung, Jangan di Botol Plastik

Kompas.com - 08/09/2020, 10:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Jangan pernah membuang air kecil atau besar di sumber air yang ada di gunung. Hal ini jelas akan membuat sumber air menjadi kotor. Padahal, sumber air penting untuk persediaan air pendaki.

Oleh karena itu, jika merasa ingin buang air kecil atau besar, pilihlah juga semak-semak yang jauh dari sumber atau mata air.

Baca juga: Tips Naik Gunung, Kenali Gejala dan Cara Atasi Hipotermia

Selain tidak merusak persediaan air pendaki, hal ini juga agar kotoran tidak mengontaminasi air yang menjadi sumber penghidupan bagi makhluk di gunung tersebut.

3. Jangan buang air di jalur pendakian

Tips ketiga adalah tidak membuang air kecil atau besar di area jalur pendakian. Kamu bisa memilih tempat buang air yang jauh dari jalur pendakian.

Hal ini tentu agar pendaki lainnya tidak terganggu dengan bau pesing atau menyengat di sekitar jalur.

 

Pendaki lainnya akan merasa jijik dan kesal bila merasakan bau yang tak sedap di jalur pendakian.

Jika sampai menginjak ranjau yang ditinggalkan, maka hal itu akan membuat pendaki makin kesal.

4. Tak perlu pakai botol plastik, buang langsung di alam

Kotoran manusia bisa menjadi pupuk alami bagi gunung tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu, pendaki tak perlu menggunakan botol plastik dan meninggalkannya.

Botol plastik dapat merusak dan menambah jumlah sampah di gunung. Namun jika terpaksa harus buang air di botol karena tak menemukan semak-semak, kamu bisa membawa botol itu untuk sementara hingga bertemu tempat yang bisa untuk membuang kotoran.

Baca juga: Nepal van Java Dusun Butuh Magelang yang Unik Berlatar Gunung Sumbing

Jika sudah selesai membuang, bawa kembali botol plastikmu turun untuk menghindari meninggalkan sampah di gunung.

5. Timbun kotoran dengan tanah

Selesai buang hajat, bau tak sedap bisa menjadi masalah. Untuk mengatasinya, kamu bisa menimbun kotoran dengan tanah.

Hal ini ada baiknya sama dilakukan baik buang air kecil maupun buang air besar. Selain untuk menjaga kenyamanan bersama, juga dapat menjaga keasrian ekosistem di gunung.

Bisa juga kamu menandai dengan batang atau penanda lainnya agar para pendaki tidak mendekati tempat tersebut.

Hal ini berguna untuk menjaga etika atau kesopanan sesama pendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com