Jangan pernah membuang air kecil atau besar di sumber air yang ada di gunung. Hal ini jelas akan membuat sumber air menjadi kotor. Padahal, sumber air penting untuk persediaan air pendaki.
Oleh karena itu, jika merasa ingin buang air kecil atau besar, pilihlah juga semak-semak yang jauh dari sumber atau mata air.
Baca juga: Tips Naik Gunung, Kenali Gejala dan Cara Atasi Hipotermia
Selain tidak merusak persediaan air pendaki, hal ini juga agar kotoran tidak mengontaminasi air yang menjadi sumber penghidupan bagi makhluk di gunung tersebut.
3. Jangan buang air di jalur pendakian
Tips ketiga adalah tidak membuang air kecil atau besar di area jalur pendakian. Kamu bisa memilih tempat buang air yang jauh dari jalur pendakian.
Hal ini tentu agar pendaki lainnya tidak terganggu dengan bau pesing atau menyengat di sekitar jalur.
Pendaki lainnya akan merasa jijik dan kesal bila merasakan bau yang tak sedap di jalur pendakian.
Jika sampai menginjak ranjau yang ditinggalkan, maka hal itu akan membuat pendaki makin kesal.
4. Tak perlu pakai botol plastik, buang langsung di alam
Kotoran manusia bisa menjadi pupuk alami bagi gunung tropis seperti di Indonesia. Oleh karena itu, pendaki tak perlu menggunakan botol plastik dan meninggalkannya.
Botol plastik dapat merusak dan menambah jumlah sampah di gunung. Namun jika terpaksa harus buang air di botol karena tak menemukan semak-semak, kamu bisa membawa botol itu untuk sementara hingga bertemu tempat yang bisa untuk membuang kotoran.
Baca juga: Nepal van Java Dusun Butuh Magelang yang Unik Berlatar Gunung Sumbing
Jika sudah selesai membuang, bawa kembali botol plastikmu turun untuk menghindari meninggalkan sampah di gunung.
5. Timbun kotoran dengan tanah
Selesai buang hajat, bau tak sedap bisa menjadi masalah. Untuk mengatasinya, kamu bisa menimbun kotoran dengan tanah.
Hal ini ada baiknya sama dilakukan baik buang air kecil maupun buang air besar. Selain untuk menjaga kenyamanan bersama, juga dapat menjaga keasrian ekosistem di gunung.
Bisa juga kamu menandai dengan batang atau penanda lainnya agar para pendaki tidak mendekati tempat tersebut.
Hal ini berguna untuk menjaga etika atau kesopanan sesama pendaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.