Setelah beragam tahap sudah dilalui dan dipastikan aman berdasarkan kesepakatan Perhutani selaku pemilik lahan, Pemkab Bondowoso, dan pihak terkait, maka akan dilakukan penetapan kerja sama.
Apabila terkesan lama, pihaknya mengaku enggan gegabah dan terburu-buru untuk menetapkan Gunung Piramid sebagai wisata minat khusus pendakian.
"Kami gak mau gegabah. Artinya, cepat tapi malah tidak sesuai standar. Alat-alatnya nanti kan kami bantu juga untuk dipersiapkan. Yang pasti kan tata kelolanya diperbaiki," sambung Arif.
Pihaknya akan mengatur, mulai dari siapa melakukan apa, hingga siapa saja yang terlibat, misal diutamakan mereka dengan keahlian pemadu.
"Intinya apa yang kami harapkan di 2020 ini, apa yang kami persiapkan, baik dari regulasi, operator, pembiayaan atas survei dan alat, pelatihan itu juga kita siapkan. Barulah dibuka untuk pendakian bila memang memungkinkan," ujar Arif.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan