KOMPAS.com - Hingga kini, memang belum ada kesepakatan kapan waktu yang tepat untuk membuka Gunung Piramid sebagai wisata minat khusus pendakian.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Arif Setyo Raharjo saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Namun, ia bersama Perhutani selaku pemilik lahan Gunung Piramid serta beberapa pihak terkait, seperti komunitas pendaki gunung, pemandu lokal, dan asosiasi pendaki sudah bertemu sekaligus berdiskusi.
Salah satu hasil keputusan diskusi itu adalah melakukan regulasi dan membuat standar operasional prosedural (SOP) pendakian.
Baca juga: Pemkab Bondowoso Siapkan Penetapan Wisata Pendakian Gunung Piramid
"Insyaallah, misalnya lima orang pendaki, harus ada satu pemandu. Kami juga akan atur lagi carrying capacity pendakian di sana berapa," kata Arif
Tak hanya itu, berikut beberapa aturan yang mungkin akan diterapkan jika Gunung Piramid resmi menjadi wisata minat khusus:
1. Lima pendaki disarankan pakai pemandu
Meski masih berupa wacana, namun Arif telah mengutarakan adanya pemikiran terkait aturan pendakian.
Salah satu yang diucapkannya adalah lima pendaki harus menggunakan pemandu lokal. Hal ini berkaitan dengan prosedur safety atau keselamatan dan keamanan para pendaki.
Gunung Piramid memang dikenal sebagai gunung dalam kategori pendakian ekstrem atau berbahaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.