KOMPAS.com - Pariwisata Indonesia, khususnya Banyuwangi kembali bergeliat. Ini dimulai dengan dibukanya kembali beberapa tempat wisata yang menerapkan protokol kesehatan.
Aktor dan travel enthusiast Dion Wiyoko mengungkapkan rasa kagumnya melihat Kabupaten Banyuwangi yang sudah menerapkan protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Kekaguman itu ia sampaikan dalam Live Instagram Travel Talk Kompas.com bertemakan Wisata Alam Indah dan Nyaman di Banyuwangi, Rabu (9/9/2020).
View this post on Instagram
"Dari pemerintah dan tempatnya sendiri sudah siap. Setiap pintu masuk tempat wisata itu pasti ada dicek suhu tubuhnya, lalu harus mencuci tangan, wajib memakai masker, dan tentunya menjaga jarak selama di tempat wisata," kata Dion.
Pada era adaptasi kebiasaan baru ini, Dion sudah mengunjungi Banyuwangi Agustus lalu. Ia sudah mengunjungi empat tempat wisata di daerah yang berjuluk The Sunrise of Java itu, yakni Tamansuruh, De Djawatan, Pantai Merah, dan Pantai Boom.
Baca juga: Rekomendasi 6 Pantai di Banyuwangi, Ada Spot Surfing Kelas Dunia
Melihat langsung bagaimana Banyuwangi menerapkan protokol kesehatan, merupakan pengalaman yang berharga bagi Dion.
Bahkan, ia terkesan karena Banyuwangi sudah menerapkan protokol kesehatan mulai dari warga lokalnya agar siap kembali menerima wisatawan.
"Ini sudah dibuka lagi daerah wisata, terus warga lokal ya mau gak mau harus siap hidup disiplin, misalnya ketika buka restoran pun mereka juga harus terapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Baca juga: Apa yang Dilakukan Banyuwangi Demi Wisatawan Merasa Aman?
Lalu bagaimana penerapan protokol kesehatan di tempat wisata Banyuwangi?
Wisatawan dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki area wisata
Pria yang menyukai kegiatan traveling ini pun menceritakan bagaimana ketika dirinya memasuki setiap tempat wisata.
Sebelum memasuki kawasan wisata, kata dia, selalu ada petugas yang berjaga untuk mengecek suhu tubuh wisatawan.
View this post on Instagram
"Mau masuk pintu gerbangnya aja pas di De Djawatan, itu ada petugas yang memang mengecek suhu badan dari pengunjungnya masing-masing," terangnya.
Masker salah posisi, wisatawan akan diingatkan petugas
Ketika berkunjung ke De Djawatan, Dion melihat ada beberapa orang yang ditegur oleh petugas ketika masker mereka tidak berada sesuai posisinya.
"Ada yang posisi maskernya salah aja itu langsung diingatkan bahwa harus memakai masker, tidak boleh melepaskan sama sekali," cerita dia.
Baca juga: G-Land Banyuwangi, Pantai dengan Ombak Terbaik Kedua di Dunia
Namun, pengunjung boleh melepas masker apabila tengah berfoto. Usai berfoto, masker harus wajib dipakai kembali. Pada saat foto pun wisatawan juga wajib untuk menjaga jarak dengan pengunjung lainnya.
Soal masker, wisatawan kerap lupa untuk memakai masker kembali ketika selesai berfoto. Namun para petugas pasti akan dengan cepat mengingatkan mereka untuk memakai maskernya kembali.
"Itu selalu diingatkan, tegas sekali petugasnya, dan aku cukup salut sama bapak-bapak yang bertugas memang mereka sangat menerapkan protokol kesehatan ini. Ini bagus sekali karena memang kan wisatawan kalau habis foto-foto itu kadang lupa pakai masker lagi," ujar Dion.
Warung makan diberi sekat plastik
Beberapa area wisata yang memiliki rumah makan atau warung makan pun tak luput dari protokol kesehatan CHSE.
Sepengalamannya di Banyuwangi, terutama ketika berkunjung ke Pantai Merah, ia melihat semua warung makan diberi sekat plastik antara area pelanggan dan penjual.
Baca juga: Catat, Syarat Terbaru Wisata ke Banyuwangi
Selain itu, ketika masuk ke warung-warung, juga telah tersedia hand sanitizer atau ada petugas yang mewajibkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum masuk.
Ada tempat karantina sementara di pantai Merah
Protokol kesehatan CHSE di Banyuwangi juga tak main-main. Dion melihat bagaimana pantai Merah khususnya, memiliki tempat karantina sementara bagi pengunjung yang bersuhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celsius.
"Jadi memang ini kan jaraknya jauh dari kota sekitar 2 jam perjalanan. Mungkin semisal dari satu grup itu dari lima orang, tiga nya gak apa, tapi dua nya itu suhu badannya cukup tinggi," kata dia.
Jika begitu, sambung Dion, tiga orang itu boleh masuk dan berwisata ke pantai, sementara dua orang dikarantina sementara.
Baca juga: Ini Cara Banyuwangi Yakinkan Wisatawan agar Mau Berkunjung ke Sana
Meski begitu, kata dia, belum tentu wisatawan bersuhu tubuh tinggi pasti positif Covid-19. Namun, penyediaan ruang isolasi sementara ini dinilai salah satu penanda kesiapan pariwisata Banyuwangi dalam mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid-19.
Adapun, keempat tempat wisata yang dikunjungi Dion sudah dibuka kembali untuk umum. Artinya, semua wisatawan yang berasal dari luar Banyuwangi pun sudah bisa datang kembali.
Persyaratan ke Banyuwangi hingga saat ini salah satunya memiliki surat keterangan bebas Covid-19 bisa melalui hasil test rapid non-reaktif maupun swab test PCR negatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.