Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta PSBB Total, Industri Hotel Kembali Terancam

Kompas.com - 15/09/2020, 11:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang kembali diberlakukan di Jakarta, hari ini Senin (14/9/2020) menuai beragam pendapat di sisi industri, termasuk sektor perhotelan.

Meski boleh beroperasi selama PSBB, perhotelan tetap mengalami dampak yang besar sama seperti pada saat PSBB jilid pertama ketika awal pandemi.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta, Krisnadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/9/2020).

"Jadi sudah pasti hancur lagi kondisinya. Karena praktis hanya mengharapkan mereka saja yang masih 'terdampar' di Jakarta yang mau tinggal di hotel," kata Krisnadi.

 Baca juga: PSBB Ketat Jakarta, Tamu Tak Boleh Berenang hingga Pesta di Hotel

Menurutnya, kondisi PSBB jilid kedua akan sama persis seperti kondisi pada saat PSBB jilid pertama di rentang bulan Maret hingga Juni 2020.

Ada beberapa alasan yang ia katakan seperti misalnya, orang kini tidak bisa makan di restoran hotel di mana segala fasilitas untuk melayani hal tersebut sudah dipangkas.

"Ya, kita kembali pada waktu awal Maret sampai bulan Juni itu lah kondisinya sekarang," tambah dia.

Tak hanya sisi hotel dan hotel restoran saja, untuk restoran yang berada di luar hotel pun kondisinya juga serupa, kata dia.

Baca juga: Protokol Kesehatan Menginap di Hotel Saat PSBB Jakarta, seperti Apa?

Para pengusaha restoran kini tengah berjuang untuk tetap bertahan meski tidak bisa melayani makan di tempat.

Semua restoran di Jakarta kini telah kembali melayani pelanggan dengan cara take away dan pemesanan online.

"Ya mereka banyak yang kini jualan lewat medsos, via WhatsApp Group. Ya kondisinya juga hancur," ungkapnya.

Ilustrasi hotel.shutterstock.com/Pattier_Stock Ilustrasi hotel.

Saat masa PSBB transisi, belum semua hotel buka, tapi ada peningkatan okupansi

Selain karena restoran hotel yang tidak dibuka, alasan lain yang membuat sektor perhotelan tetap terdampak meski boleh beroperasi di PSBB adalah karena nyatanya belum semua hotel sudah beroperasi.

Krisnadi menjelaskan, selama masa PSBB transisi pun di Jakarta belum semua hotel dibuka kembali. Banyak hotel yang masih tutup akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung enam bulan belakangan.

"Masih ada yang tutup. Ya sejak bulan Juli meskipun masa transisi, belum semuanya buka kembali," papar dia.

Baca juga: PHRI: PSBB Total Akan Berdampak Lebih Parah bagi Hotel dan Restoran

Meski belum semua beroperasi, awalnya ia memiliki harapan pada PSBB transisi di mana ada peningkatan okupansi untuk beberapa hotel di Jakarta.

Ia pun mengatakan bahwa pada bulan Juli, ketika masa transisi dimulai, hotel sudah mengalami peningkatan okupansi hingga dua digit.

"Bulan Juli Agustus itu sebenarnya sudah meningkat, udah mulai menginjak dua digit. Kalau sebelumnya itu hanya satu digit, artinya di bawah 10 persen. Kemarin itu mulai menanjak belasan persen bahkan sempat 20 persen lebih," imbuhnya.

Ada peningkatan okupansi bukan berarti pihak hotel sudah terbebas dari dampak Covid-19. Menurutnya, peningkatan tersebut masih jauh di bawah dari kondisi sebelum pandemi.

"Yah, sekarang kondisinya akan balik lagi ke masa awal Covid-19," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com