Lebih jauh Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, menjelaskan, registrasi online ini juga akan mendukung penguatan safety and security yang menjadi faktor penting dalam dunia pariwisata juga ekonomi kreatif terutama di era adaptasi kebiasaan baru.
Registrasi online, dengan wilayah konservasi dari TN Komodo sebagai dasar, nantinya sebagai wujud pembangunan sistem digital pariwisata terpadu yang terintegrasi dalam satu big data.
Menurut Shana, sistem digital pariwisata ini diharapkan akan menjadi rumah bagi pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan.
Sistem ini dimaksudkan selain untuk mendata identitas para pengunjung yang datang dan mentracing riwayat perjalanan para pengunjung, juga memperkuat penerapan tatanan normal baru di sektor pariwisata.
Baca juga: Panduan dan Kisaran Biaya Traveling ala Backpacker ke Labuan Bajo
Shana menjelaskan, dengan sistem registrasi online, ketika ada keadaan darurat, maka bisa ditangani cepat.
"Dulu kalau ada kecelakaan kapal, atau kecelakaan diving kita kesulitan mencari tahu siapa operatornya mereka laporannya kemana," kata Shana.
"Dengan sistem registrasi online ini dan dikombinasikan dengan konsep panic button dari Kemenparekraf akan lebih mudah orang memberi sinyal saat kondisi darurat dan akan langsung terhubung ke instansi yang terkait," lanjutnya.
Simulasi terhadap kondisi darurat tersebut awalnya akan disimulasikan di April 2020, tetapi tertunda akibat kondisi pandemi Covid-19.
Baca juga: Bakal Ada Wisata Tematik di Labuan Bajo, Seperti Apa
Namun Shana menegaskan, pihaknya bersama pihak-pihak terkait telah menyusun action plan untuk di lapangan dan dalam waktu dekat akan mengaplikasikan modul pertama di lapangan dengan pengoperasian command center dan bertahap dengan berbagai fasilitas pendukung pada tahun depan.
"Kami akan pasang CCTV di titik keramaian dan ditargetkan selesai sebelum G20 di akhir 2022 dengan standar internasional," kata Shana.
Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM dalam membangun pola pikir pariwisata dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Termasuk bersama Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk memasukkan muatan lokal tentang konservasi dan pariwisata di sekolah-sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.