KOMPAS.com - Masyarakat kerap mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan secara bersamaan.
Namun, ternyata kedua hari yang disucikan bagi umat Hindu itu berbeda satu sama lainnya.
Menurut Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana, Galungan dan Kuningan berbeda hari perayaannya. Kuningan dirayakan 10 hari setelah Hari Suci Galungan.
"Jadi, katakanlah besok itu kan Galungan tanggal 16 September, maka berakhir perayaannya pada 26 September, yang disebut dengan Hari Raya Kuningan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Meski berbeda hari dan tanggalnya, antara Galungan dan Kuningan masih merupakan satu rangkaian upacara Galungan.
Baca juga: Rangkaian Acara Hari Raya Galungan, Sembahyang hingga Mengarak Barong
Lalu apa yang membedakannya?
Galungan, saat di mana dewa-dewa dan leluhur turun ke bumi
Pitana menjelaskan, perbedaan pertama terletak dari inti pokok Hari Suci Galungan di mana umat Hindu merayakan turunnya Dewa-dewa dan para leluhur ke bumi dan menemui keturunannya.
"Galungan itu dewa-dewa dan leluhur turun, semua atman-atman (roh) yang sudah suci akan turun dari surga menemui keturunannya di dunia," kata dia.
Galungan juga hari di mana umat Hindu bersembahyang pada pagi hari ke pura desa masing-masing.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.