Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Lihat Ritual Potong Rambut Anak Gimbal secara Virtual di DCF 2020

Kompas.com - 17/09/2020, 14:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memaksa orang untuk menunda aktivitas liburannya dan hanya berada di rumah. Meski hanya dari rumah, orang masih bisa berwisata dengan cara virtual.

Tahun ini, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) digelar secara virtual mulai dari Rabu (16/9/2020) hingga Kamis (17/9/2020).

Meski digelar virtual, daya tarik dari DCF masih tetap terjaga, terutama kegiatan jamasan dan ritual cukur rambut gembel.

Baca juga: 4 Acara Unik di DCF 2019, dari Rambut Gimbal hingga Domba Batur...

Ketiga anak yang dicukur rambut gimbalnya tengah duduk menunggu proses pemotongan rambut di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Ketiga anak yang dicukur rambut gimbalnya tengah duduk menunggu proses pemotongan rambut di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Kompas.com berkesempatan mengikuti prosesi potong rambut gembel ini secara virtual. Kali ini, ada tigs anak perempuan berambut gimbal yang akan dicukur oleh pemangku adat.

Sekitar pukul 09.00 WIB rangkaian acara proses potong rambut gembel ini digelar. Tampak tiga anak berambut gimbal itu diarak bersama rombongan datang ke Rumah Budaya Dieng.

Baca juga: Kubro Siswo Tampil di Dieng Culture Festival 2019, Penonton Bisa Kesurupan

Rombongan itu membawa serta antaran yang berupa permintaan dari sang anak berambut gimbal.

"Karena anak bajang ini atau anak berambut gembel ini mau dicukur, mana kala permintaannya sudah dipenuhi," kata pemandu acara pria.

Proses jamasan pada rambut anak gimbal di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Proses jamasan pada rambut anak gimbal di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Jamasan rambut gimbal

Sebelum dicukur, ketiga anak itu tampak melakukan jamasan atau pencucian rambut. Proses jamasan dipimpin oleh Ketua Rombongan Kirab sekaligus Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa .

Ia memohon kepada pemangku adat agar ketiga anak tersebut diberikan kelancaran dalam hidupnya, seperti anak lainnya.

Baca juga: 5 Telaga di Sekitar Dieng, Tempat Acara Dieng Culture Festival

Adapun air yang digunakan untuk jamasan tidak diambil sembarangan. Menurut pemandu acara, air tersebut diambil dari mata air Tuk Bima Lukar, Sendang Maerokoco, Sendang Buana dan Telaga Balekambang.

Air-air tersebut diambil oleh pemangku adat, satu hari sebelum kegiatan jamasan.

 

Proses pemotongan rambut gimbal dari salah seorang anak di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Proses pemotongan rambut gimbal dari salah seorang anak di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Proses pencukuran rambut gembel

Usai proses jamasan dilakukan, ketiga anak rambut gembel itu pun dipanggil satu persatu untuk melakukan ritual pencukuran rambut. Adapun yang akan mencukur ketiga rambut anak tersebut adalah pemangku adat Dieng, Sumanto atau akrab disapa Mbah Sumanto.

Nama anak pertama yang akan dipotong rambutnya adalah Atika Nur Layla berusia tujuh tahun. Tampak anak perempuan itu berjalan menuju panggung pencukuran rambut didampingi kedua orangtuanya.

Baca juga: Dieng Culture Festival 2020 Digelar Virtual, Ritual Cukur Rambut Gimbal Tetap Ada

Di panggung, sudah tersedia dua permintaan Atika yakni buntil (makanan khas Jawa berupa parutan daging kelapa dicampur teri dan bumbu) dan bakso.

Usai dipotong rambutnya, anak itu pun kembali ke tempat duduk sembari membawa dua permintaannya.

Berikutnya yang akan dipotong rambutnya adalah Rely Julianti berusia sembilan tahun. Permintaan anak itu adalah satu buah ponsel.

Proses ngalap berkah yang dilakukan setelah proses pencukuran rambut gimbal di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Proses ngalap berkah yang dilakukan setelah proses pencukuran rambut gimbal di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Anak ketiga yaitu Dea Maulana Savira. Permintaannya kalung emas dan satu buah tablet.

Selesai sudah proses pencukuran rambut anak gimbal yang menjadi tradisi budaya dari masyarakat Dieng setiap tahunnya.

Usai kegiatan pencukuran rambut, acara pun dilanjutkan dengan ngalap berkah yang berarti wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap rangkaian acara DCF.

Biasanya, masyarakat akan langsung berbondong untuk berebut ngalap berkah di komplek Candi Arjuna. Namun karena pandemi, situasi tersebut tidak memungkinkan untuk diadakan.

Gunungan Ketupat biasanya juga dihadirkan dan menarik perhatian. Pasalnya, gunungan ketupat berjumlah tahun penyelenggaraan acara.

Tahun ini, gunungan ketupat itu pun digantikan dengan tumpeng merah, putih, kuning, dan hitam.

Baca juga: 177.000 Wisatawan Kunjungi Dieng Culture Festival 2019

Setelah proses ngalap berkah berlangsung, acara dilanjutkan dengan proses larung rambut bocah bajang atau bocah rambut gimbal.

Proses pelarungan atau penghanyutan rambut anak gimbal itu akan dilakukan di Telaga Balekambang. Mitosnya, telaga ini akan tembus hingga laut selatan.

Dieng Culture Festival merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dieng dengan dua rangkaian acara unggulannya yaitu Prosesi Cukur Rambut Gembel dan Jazz Atas Awan.

Sejak pertama kali diadakan pada 2010, Dieng Culture Festival tidak pernah sepi pengunjung. Menyesuaikan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi, Dieng Culture Festival 2020 hadir dengan konsep virtual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com