Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dieng Culture Festival Virtual 2020, Ini Bedanya

Kompas.com - 17/09/2020, 17:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari kedua pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2020 berlangsung hari ini, Kamis (17/9/2020). Tak seperti biasanya. Tahun ini, DCF memang digelar secara virtual karena pandemi Covid-19.

Kegiatan DCF Virtual dibuat untuk masyarakat atau wisatawan yang tidak bisa datang langsung ke acara di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah itu.

Kompas.com berkesempatan menonton pergelaran DCF secara virtual melalui situs dieng.mice.id di hari kedua dengan rangkaian acara unggulan, yakni Jamasan dan Pemotongan Rambut Gembel.

Perbedaan DCF 2020 dengan tahun sebelumnya sudah terlihat sejak acara berlangsung, yakni semua peserta memakai masker.

Baca juga: Dieng Culture Festival Digelar Virtual 16-17 September 2020

Mulai dari para pemain musik, pesinden, pemandu acara, dan peserta, semua tampak mengenakan masker sesuai peraturan di masa pandemi.

Para pengiring musik pun tampak tidak terhalangi niatnya untuk membantu kelancaran acara, walaupun memakai masker. Mereka tetap bernyanyi dan bermain musik, meski kenyataannya penonton yang datang tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Ketiga anak yang dicukur rambut gimbalnya tengah duduk menunggu proses pemotongan rambut di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Ketiga anak yang dicukur rambut gimbalnya tengah duduk menunggu proses pemotongan rambut di acara Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Tak hanya pengiring musik. Tokoh utama, yakni tiga anak perempuan yang akan dipotong rambut gimbalnya juga tampak memakai masker, lengkap dengan face shield.

Rombongan keluarga ketiga anak tersebut juga menerapkan protokol kesehatan yang sama.

Penampil yang lebih sedikit

Pantauan Kompas.com, jelas para peserta acara jauh lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Itu karena panggung acara berada di lokasi yang berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun 2019, pergelaran DCF dilakukan di sekitaran Kompleks Candi Arjuna.

Baca juga: 177.000 Wisatawan Kunjungi Dieng Culture Festival 2019

Namun, tahun ini ritual potong rambut digelar di panggung kecil depan Rumah Budaya Dieng. Keterbatasan tempat dan adanya pandemi, otomatis membuat peserta yang bisa masuk dibatasi.

Proses pemotongan rambut gimbal dari salah seorang anak di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Proses pemotongan rambut gimbal dari salah seorang anak di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

Untuk tahun ini, kata pemandu acara pria, orang yang berada di atas panggung pencukuran rambut hanya dibatasi maksimal 10 orang.

Lebih banyak penonton karena digelar online

Perbedaan paling mencolok DCF 2020 dibanding tahun sebelumnya juga terlihat dari jumlah penonton. Tahun lalu, kawasan Dieng dipadati mereka yang akan menonton DCF.

Menurut pembawa acara, gelaran DCF tahun 2019 dikunjungi sekitar 180.000 penonton. Namun karena digelar secara virtual, pengunjung yang datang secara online pun bisa lebih banyak.

Baca juga: 4 Acara Unik di DCF 2019, dari Rambut Gimbal hingga Domba Batur...

"Terakhir 180.000 pengunjung, tahun lalu. Dan tahun ini disaksikan pemirsa yang ada di rumah. Tidak puluhan ribu, bahkan mungkin jutaan saudara kita yang menyaksikan proses pencukuran rambut gembel," kata pemandu acara.

Mengecek kebenarannya, diberitakan Kompas.com, Senin (5/8/2019), Ketua Panitia DCF 2019, Alif Fauzi mengatakan bahwa DCF tahun 2019 dikunjungi 177.000 orang. Jumlah itu lebih banyak dibanding gelaran DCF 2018.

Proses jamasan pada rambut anak gimbal di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).Tangkapan layar Dieng Culture Festival Virtual Proses jamasan pada rambut anak gimbal di Dieng Culture Festival Virtual, Kamis (17/9/2020).

“Lebih banyak dari kunjungan tahun 2018, yaitu 156.000 orang. Hanya saja, jumlah wisatawan mancanegara berkurang. Dari 1.100 orang tahun lalu, menjadi 930 orang tahun ini,” kata Alif kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Sementara itu untuk tahun 2020, pengunjung bisa bebas tanpa membayar biaya tiket masuk. Cukup datangi situs dieng.mice.id dan registrasi akun, maka orang sudah bisa merasakan pengalaman melihat DCF 2020 secara virtual.

Oleh karena digelar secara virtual, maka pergelaran DCF 2020 ini bisa ditonton kapan saja dan di mana saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com