Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucu, Lumba-lumba Warna Pink dan Putih Muncul di Perairan Hong Kong

Kompas.com - 21/09/2020, 07:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah lumba-lumba humpback yang dikenal sebagai lumba-lumba putih atau lumba-lumba pink kembali muncul di perairan Hong Kong.

Melansir Lonely Planet, Sabtu (19/9/2020), para peneliti mengatakan bahwa jumlah mereka telah meningkat selama beberapa pekan terakhir karena aktivitas kapal feri berkecepatan tinggi sedang berhenti akibat pandemi Covid-19.

Bertahun-tahun, para lumba-lumba ini menghindari Pearl River Delta karena kapal feri berkecepatan tinggi yang setiap harinya melewati perairan tersebut.

Kini, para peneliti mengatakan bahwa jumlah lumba-lumba humpback Indo-Pacific melonjak hingga 30 persen dalam beberapa bulan terakhir sejak aktivitas kapal dihentikan pada Februari 2020.

Baca juga: Menggemaskan! Lihat Reaksi Lumba-lumba Bertemu dengan Kukang

Seorang peneliti senior di University of St Andrews Lindsay Porter mengatakan kepada Reuters, perairan yang dulunya merupakan saluran air terpadat di Hong Kong telah menjadi lebih ramah terhadap lumba-lumba saat pandemi.

“Saya telah mempelajari lumba-lumba ini sejak 1993. Saya belum pernah melihat perubahan dramatis seperti ini sebelumnya. Satu hal yang berubah adalah 200 kapal feri yang berhenti beroperasi,” kata dia, mengutip Lonely Planet.

Porter diketahui telah bekerja sama dengan kelompok konservasi lokal termasuk WWF Hong Kong untuk mempelajari lumba-lumba di Pearl River Delta.

Lumba-lumba pink atau lumba-lumba putih China yang ada di Hong Kong populasinya semakin berkurang dan terancam punah. Lumba-lumba pink atau lumba-lumba putih China yang ada di Hong Kong populasinya semakin berkurang dan terancam punah.

Guardian melaporkan, kamera drone telah diturunkan ke dalam air untuk melihat aktivitas lumba-lumba, termasuk bersosialisasi, bermain air, dan berhubungan intim.

Menurut WWF Hong Kong, Pearl River Delta memiliki sekitar 2.500 lumba-lumba. Namun, mereka mengobservasi adanya penurunan jumlah lumba-lumba berusia muda di perairan Hong Kong.

Baca juga: Tips Melihat Lumba-Lumba di Lovina Bali

“Terkadang saya merasa bahwa kami mempelajari lambatnya kematian populasi tersebut yang membuatnya sangat menyedihkan,” ujar Porter.

Lumba-lumba pink dan putih China di Hong Kong sangat rentan terhadap limbah dan bahan kimia yang setiap hari dibuang ke pelabuhan.

Selain itu, para lumba-lumba tersebut juga rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan, lalu lintas kapal, dan pembangunan pesisir.

WWF Hong Kong telah mengadvokasi pemerintah untuk menetapkan Marine Protected Areas (MPAs), serta mendeklarasikan Dolphin Conservation Management Area bebas pembangunan di barat dan selatan perairan Lantau pada 2024.

Baca juga: Tak Hanya Lovina Bali, 4 Tempat Ini Juga Bisa Melihat Lumba-lumba

Upaya itu perlu dilakukan agar lumba-lumba pink dan putih memiliki habitat yang aman untuk mencari makan dan bersosialisasi.

“Ancaman ini memiliki dampak besar dan kumulatif terhadap populasi selama bertahun-tahun,” ujar lembaga tersebut melalui sebuah pernyataan.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil pendekatan proaktif guna melestarikan populasi spesies yang tersisa sebelum terlambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com