Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2020, 14:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mengeluarkan pengumuman pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru mulai Kamis (1/10/2020).

Sebelumnya, pendakian gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tutup selama sekitar satu tahun akibat kebakaran hutan dan pandemi Covid-19.

Meski dibuka kembali, ada beberapa hal yang harus diperhatikan calon pendaki gunung yang terkenal dengan puncak Mahameru itu.

Kepala Sub-Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BBTNBTS Sarif Hidayat mengatakan, salah satu syarat adalah pendaki harus membawa surat keterangan sehat asli dari dokter yang menyatakan bebas ISPA.

Baca juga: 3 Tempat Lihat Embun Es di Gunung Semeru dan Bromo

"Surat itu bertanda tangan dan stempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari-H," kata pria yang akrab disapa Ayip itu melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

Ia mengirimkan pesan, ada 14 poin penting yang harus dipahami para calon pendaki sebelum berkunjung ke Gunung Semeru.

Berikut 14 poin penting pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru Kamis (1/10/2020):

  1. Surat keterangan sehat yang asli dari dokter yang menyatakan bebas ISPA. Surat tersebut bertanda tangan dan stempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari H
  2. Pendakian yang diizinkan berumur minimal 10 tahun dan maksimal 60 tahun
  3. Batas lama pendakian yang diizinkan maksimal 2 hari 1 malam
  4. Batas akhir pendakian yang diizinkan adalah Kalimati sesuai arahan PVMBG Pos Gunung Sawur Lumajang
  5. Tempat mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati
  6. Para pendaki memakai masker dan membawa cadangan minimal 4 buah masker
  7. Membawa obat-obatan pribadi dan hand sanitizer
  8. Menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan pencegahan Covid-19
  9. Pengecekan suhu tubuh. Jika suhu tubuh 37,3 derajat celsius dan dilakukan 2 kali pemeriksaan, maka pendaki dilarang masuk
  10. Tenda yang digunakan pendaki hanya diisi maksimal 50 persen kapasitas dengan jarak mendirikan tenda minimal 2 meter
  11. Wajib menerapkan social distancing atau jaga jarak sosial selama pendakian
  12. Kuota pendakian 20 persen dari kuota normal atau 120 pengunjung setiap harinya
  13. Pendaftaran melalui online di situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org
  14. Peraturan pendakian sebelumnya tetap berlaku dan harus diikuti atau dipatuhi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Mulai 2 Oktober, Tiket Mulai Rp 250.000

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Mulai 2 Oktober, Tiket Mulai Rp 250.000

Travel Update
7 Hotel Dekat Terminal Ferry Internasional Harbour Bay

7 Hotel Dekat Terminal Ferry Internasional Harbour Bay

Hotel Story
Hari Batik Nasional 2 Oktober, Apakah Libur? 

Hari Batik Nasional 2 Oktober, Apakah Libur? 

Travel Update
3 Tips Ikut Tur Wisata ke Kampung Tugu, Datang Saat Acara Besar

3 Tips Ikut Tur Wisata ke Kampung Tugu, Datang Saat Acara Besar

Travel Tips
Pengalaman Ikut Tur Wisata Jalan Kaki di Kampung Tugu, Jejak Portugis di Jakarta Utara

Pengalaman Ikut Tur Wisata Jalan Kaki di Kampung Tugu, Jejak Portugis di Jakarta Utara

Jalan Jalan
Sejarah Benteng Martello, Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Seribu

Sejarah Benteng Martello, Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Seribu

Travel Update
Berkunjung ke Kampung Tugu Jakarta Utara, Bisa Ngapain Aja?

Berkunjung ke Kampung Tugu Jakarta Utara, Bisa Ngapain Aja?

Jalan Jalan
7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

Jalan Jalan
Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

Travel Tips
5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Travel Tips
Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Jalan Jalan
Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Travel Update
3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com