6. Brem dan Arak Bali
Brem dan arak Bali kini dapat dibeli secara legal karena minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali tersebut merupakan salah satu sumber daya keragaman budaya Bali.
Hal ini tertera dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/Atau Destilasi Khas Bali yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster melalui laman Facebook resmi pada Februari 2020.
Salah satu merek brem dan arak Bali yang paling terkenal adalah Dewi Sri yang sudah memulai produksi sejak 1968. Merek ini bisa dicari di toko oleh-oleh.
7. Kopi Kintamani
Selain terkenal akan keindahan alamnya, Kintamani juga terkenal dengan biji kopinya yang memiliki cita rasa unik. Bahkan, kamu bisa mencium sedikit aroma jeruk.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Keren di Kintamani Bali, Apa Saja?
Hal ini karena pohon kopi di sana menggunakan sistem tumpang sari. Terkadang, pohon kopi tumbuh bersama tanaman lain seperti jeruk dan kakao. Kamu bisa membelinya di toko oleh-oleh.
8. Kebaya Bali
Kebaya khas Bali memiliki keindahannya tersendiri karena memiliki motif khas. Biasanya, kebaya digunakan saat masyarakat Bali bersembahyang.
Di Pasar Seni Kumbasari, kamu bisa menemukan beberapa toko yang menjual kain atau kebaya Bali. Di sana juga terdapat beberapa kerajinan tangan dari seluruh Bali yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.
9. Udeng
Udeng merupakan ikat kepala yang digunakan oleh pria Hindu Bali. Namun, udeng bukan hanya sekadar ikat kepala, sebab bentuk dan letak ikatannya memiliki makna tersendiri.
Bahkan, udeng memiliki beberapa jenis. Jika ingin membelinya sebagai oleh-oleh, sejumlah udeng memiliki warna berbeda, termasuk motif batik. Kamu bisa beli di toko oleh-oleh.
Sebagian besar masyarakat Bali menghasilkan kerajinan tangan yang unik. Ada yang menggunakan rotan hingga bambu.
Kerajinan tangan dari rotan pun hadir dalam berbagai bentuk, desain, dan motif termasuk tas rotan. Selain di toko oleh-oleh, tas rotan dapat ditemukan di Pasar Seni Kumbasari dan Pasar Seni Sukawati.