Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2020, 08:10 WIB


KOMPAS.com - Desa Wisata Pentingsari terletak di lereng Gunung Merapi, sekitar 22,5 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Desa ini dikenal di mancanegara sebagai salah satu desa wisata dengan segudang penghargaan.

Sepak terjang desa wisata ini tak lepas dari peran Ketua Desa Wisata Pentingsari, yakni Doto Yogantoro. Ia menceritakan awal mula Pentingsari dibangun hingga menjadi desa wisata.

Hal ini diungkapkan saat menjadi narasumber dalam webinar yang digagas TelusuRI dan Kok Bisa pada Rabu (23/9/2020) bertema "Ngobrol Bareng: Menggali Potensi Desa untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan".

Baca juga: Liburan ke Desa Wisata Pentingsari, Ini 8 Aktivitas Menariknya

Doto bercerita, awalnya masyarakat desa bermimpi untuk memberi nilai tambah agar dikenal masyarakat.

"Desa kami dirintis lebih kurang 13 tahun yang lalu. Desa kami bermimpi, salah satunya adalah memberi nilai tambah bagaimana kegiatan masyarakat bisa kita kemas, bisa kita tampilkan, dan diapresiasi oleh orang luar atau wisatawan, dan akhirnya memberikan dampak baik ekonomi maupun lingkungan," kata Doto.

Mimpi-mimpi inilah yang membuat publik akhirnya mengenal Desa Wisata Pentingsari.

Berada di dalam kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) membuat masyarakat desa bergegas mencari keunikan lain dan tidak hanya mengandalkan lokasi wisata.

Baca juga: Desa Wisata Srikeminut di Yogyakarta, Tempat Wisata di Tengah Bukit

Selain itu, masyarakat desa juga menyadari bahwa Yogyakarta telah lama dikenal dengan daerah wisata, yakni Candi Prambanan dan Pantai Parangtritis.

"Kami juga ingin mendapatkan rezeki itu dari sisi pariwisata, supaya kehidupan masyarakat desa yang sehari-hari bertani itu bisa lebih baik lagi," kata Doto.

"Dalam arti mereka tetap bertani, tapi mereka mendapatkan tambahan bonus dari pariwisata, salah satu cara untuk mendapatkan bonus ya dengan membangun desa wisata," jelasnya.

 

Desa Pentingsari yang berada di Yogyakarta masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia bersama tiga desa wisata lainnya di Indonesia.Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Desa Pentingsari yang berada di Yogyakarta masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia bersama tiga desa wisata lainnya di Indonesia.

Sadar desanya tak miliki tempat wisata

Doto menyadari, desanya tidak memiliki tempat wisata yang menarik seperti yang ada di Yogyakarta.

Oleh karena itu, ia bersama warga desa sepakat untuk menjadikan aktivitas sehari-hari di desa sebagai daya tarik wisata.

"Ternyata wisatawan tertarik tinggal di desa, menginap di homestay, makan ala orang desa, dan beraktivitas layaknya orang desa," kata Doto.

"Dan itu sangat menarik, pengalaman yang mereka dapatkan. Dan kami dapatkan apa? Interaksi dari wisatawan yang datang," tuturnya.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Masuk 100 Besar Destinasi Berkelanjutan Dunia

Karena kegigihan menjual aktivitas masyarakat desa, Pentingsari telah mendapat penghargaan mulai dari Indonesia Suistainable Tourism Awards (ISTA) 2017 dalam kategori ekonomi.

Kemudian, Pentingsari juga pernah masuk 100 Top destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) 2019.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (29/10/2019), hanya ada empat desa di Indonesia yang masuk penghargaan tersebut, yaitu Desa Pemuteran (Bali), Desa Penglipuran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Wisata Pentingsari (Yogyakarta).

"Kami dapat penghargaan itu kenapa? Karena ada keseimbangan, ekonomi dapat, lingkungan dapat, sosial budaya terjaga," imbuh dia.

Aktivitas menarik

Tertarik berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari? Berada di desa ini, wisatawan akan diajak berkegiatan dan mendapat pengalaman.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

Wisatawan bisa melihat dan belajar tentang alam, lingkungan, pertanian, perkebunan, kewirausahaan, kehidupan sosial budaya, dan beragam seni tradisional.

Wisatawan juga akan melihat kearifan lokal yang masih mengakar di masyarakat Pentingsari.

Ada beberapa program wisata desa, seperti live in, kemah, trekking, atau outbound yang bisa dinikmati.

Untuk kegiatan wisata budaya, wisatawan bisa mengikuti kegiatan, seperti belajar gamelan, menari, membatik, membuat wayang rumput, dan membuat janur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jam Buka dan Tarif Naik ke Menara Pandang Masjid Agung Madaniyah Karanganyar

Jam Buka dan Tarif Naik ke Menara Pandang Masjid Agung Madaniyah Karanganyar

Travel Tips
11 Tempat Liburan di Pangalengan, Ada Rumah Film “Pengabdi Setan”

11 Tempat Liburan di Pangalengan, Ada Rumah Film “Pengabdi Setan”

Jalan Jalan
Indahnya Panorama 360 Derajat di Menara Pandang Masjid Agung Madaniyah Karanganyar

Indahnya Panorama 360 Derajat di Menara Pandang Masjid Agung Madaniyah Karanganyar

Jalan Jalan
7 Fakta Tradisi Meugang di Aceh Jelang Idul Adha 

7 Fakta Tradisi Meugang di Aceh Jelang Idul Adha 

Jalan Jalan
Masjid Agung Madaniyah di Karanganyar yang Megah seperti Masjid Nabawi

Masjid Agung Madaniyah di Karanganyar yang Megah seperti Masjid Nabawi

Jalan Jalan
Syarat Naik Kapal Pelni per Juni 2023, Wajib Sudah Vaksin Booster

Syarat Naik Kapal Pelni per Juni 2023, Wajib Sudah Vaksin Booster

Travel Update
4 Tips ke Pameran Perlengkapan Outdoor INDOFEST 2023, Datang Pagi Hari

4 Tips ke Pameran Perlengkapan Outdoor INDOFEST 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Apa Itu Penyakralan Air Berkah dalam Perayaan Waisak?

Apa Itu Penyakralan Air Berkah dalam Perayaan Waisak?

Travel Update
Ramainya INDOFEST 2023, Pengunjung Sampai Harus Antre Masuk Toko

Ramainya INDOFEST 2023, Pengunjung Sampai Harus Antre Masuk Toko

Travel Update
Perayaan Waisak Hari Kedua, Ada Pensakralan Air Berkah di Candi Mendut

Perayaan Waisak Hari Kedua, Ada Pensakralan Air Berkah di Candi Mendut

Jalan Jalan
Desa Wisata Kreatif Terong, Punya Tempat Wisata Bekas Tambang Timah

Desa Wisata Kreatif Terong, Punya Tempat Wisata Bekas Tambang Timah

Jalan Jalan
10 Tempat Liburan di Bogor, Banyak Destinasi Baru yang Hits 

10 Tempat Liburan di Bogor, Banyak Destinasi Baru yang Hits 

Jalan Jalan
Hari Kedua INDOFEST 2023, Perlengkapan Mendaki Gunung Masih Diburu

Hari Kedua INDOFEST 2023, Perlengkapan Mendaki Gunung Masih Diburu

Travel Update
Jam Buka Taman Surya di Surabaya yang Bisa Dikunjungi Masyarakat Umum

Jam Buka Taman Surya di Surabaya yang Bisa Dikunjungi Masyarakat Umum

Travel Tips
Indonesia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia 2023

Indonesia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+