Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rempah Bantu Dokter Hadapi Wabah di Eropa, seperti Apa?

Kompas.com - 25/09/2020, 09:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Eropa pernah menghadapi sebuah wabah besar bernama Black Death pada 1346–1353.

Wabah itu menyebabkan hampir 200 juta orang meninggal. Wabah Black Death dimulai karena kutu yang tinggal pada tikus rumah.

Seorang perwakilan dari Museum Bank Indonesia Winarni Soewarno mengatakan, saat itu para dokter yang menangani wabah memanfaatkan rempah saat menangani pasien.

Baca juga: Kisah Desa Eyam di Inggris, Contoh Pentingnya Isolasi dan Karantina

“Rempah menjadi salah satu komoditi yang bisa dijadikan sebagai bahan obat. Contohnya adalah pala yang dijadikan obat Black Death,” ungkap Winarni.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam International Forum On Spice Route 2020 bertajuk Celebrating Diversity and Intercultural Understanding Through Spice Route as One of the World’s Common Heritage, Kamis (24/9/2020).

Sama seperti tenaga kesehatan (nakes) saat ini. Dahulu para nakes juga mengenakan hazmat berupa jubah sepanjang mata kaki, sarung tangan, topi, dan masker.

Virus dipercaya menyebar lewat udara

Mengutip Atlas Obscura, para dokter pada saat wabah terjadi, juga disebut sebagai plague doctor, percaya bahwa virus dapat menyebar melalui udara yang tercemar.

Ilustrasi plague doctor - Ilustrasi dokter Black Death.SHUTTERSTOCK / illustrissima Ilustrasi plague doctor - Ilustrasi dokter Black Death.

Adapun yang dimaksud dengan udara yang tercemar adalah udara yang sudah tercampur dengan bau busuk para jenazah korban Black Death.

Winarni mengatakan, masker yang digunakan sangat berbeda dari masker saat ini lantaran bentuknya yang menyerupai paruh burung.

“Masker berguna supaya dokter tidak langsung mencium bau dari mayat-mayat yang membusuk akibat Black Death. Paruh burung jadi tempat untuk meletakkan rempah-rempah,” ujar Winarni.

Baca juga: Pala, Rempah yang Dipercaya Bisa Menangkal Pandemi Black Death pada Abad Ke-14

Wewangian tajam yang diciptakan berbagai macam rempah digunakan dan dimasukkan ke dalam paruh burung agar mereka tidak menghirup udara tersebut.

Selain itu, rempah juga diyakini memiliki kekuatan mistis yang bisa menyembuhkan.

“Rempah juga diyakini bisa menjaga para dokter agar tidak terjangkit Black Death,” kata Winarni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com