Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada Experience Tourism di Belitung, Apa Itu?

Kompas.com - 25/09/2020, 14:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pariwisata Belitung tengah naik daun selama beberapa tahun terakhir sejak masyarakat mulai beralih dari pertambangan ke industri pariwisata.

Melalui perubahan itu, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan bahwa saat ini Belitung sedang membangun Experience Tourism atau wisata berbasis pengalaman.

“Untuk orang datang ke Belitung, bukan hanya melihat indahnya alam, tapi juga bisa merasakan sebuah pengalaman berbeda,” kata dia.

Baca juga: Belitung Masih Ada Harapan Raih UNESCO Global Geopark

Pernyataan itu Isyak sampaikan dalam International Forum On Spice Route 2020 bertajuk Celebrating Diversity and Intercultural Understanding Through Spice Route as One of the World’s Common Heritage, Rabu (23/9/2020).

Saat ini, para petani lada di Belitung sedang terpuruk lantaran harga jual lada yang anjlok yang berada di titik terendah yakni Rp 45.000–Rp 50.000 per kilogram (kg).

Kendati sudah ada langkah dari Pemprov Bangka Belitung (Babel) dan Pemkab belitung dalam inovasi pengolahan lada menjadi sejumlah oleh-oleh menarik, Isyak menuturkan ada langkah lain yang sedang digarap.

“Kami mempersiapkan kebun-kebun lada agar bisa dikunjungi wisatawan. Mereka bisa menggunakan perlengkapan ala petani Belitung, sehingga mereka bisa foto-foto Instagramable,” ujar dia.

Baca juga: Itinerary Wisata Belitung 2 Hari 1 Malam, Rekomendasi Tempat dan Biaya

Selanjutnya, para wisatawan nantinya dapat membawa pulang sejumlah produk lada yang bergam dan bisa ditukar dengan voucher.

Adapun, beberapa produk tersebut antara lain lada dengan kemasan unik dan lada yang telah diolah menjadi produk perawatan tubuh.

Selain beragam produk lada, Isyak mengatakan bahwa lada Belitung juga akan ditampilkan dalam motif batik Belitung.

Keterlibatan masyarakat Belitung

Pengembangan wisata berbasis pengalaman di Belitung dikatakan sebagai kekuatan masyarakat yang sebelumnya tidak terlibat dalam industri pariwisata.

“Sebelumnya tidak terlibat atau hanya menjadi penonton pembangunan pariwisata. Kini, menjadi orang-orang yang bisa memanfaatkan pariwisata,” kata Isyak.

Pulau Batu Berlayar. SHUTTERSTOCK/GATOT HERLIYANTO Pulau Batu Berlayar.

Ia melanjutkan, saat ini Belitung memiliki tagline Belitung yang Indah dengan Covid yang Terendah. Tagline ini didasari kasus positif Covid-19 di Belitung yang terbilang cukup rendah.

Baca juga: 5 Spot Foto yang Wajib Dikunjungi di Bukit Peramun, Belitung

Meski kasus positif Covid-19 di Belitung naik turun, Isyak percaya diri bahwa mereka mampu mengendalikannya.

“Ini semua upaya yang kami lakukan guna membangun kepercayaan wisatawan untuk berani berkunjung ke Pulau Belitung, sehingga ekonomi kami bisa bergerak,” sambung Isyak.

Berdasarakan data terakhir yang dikutip dari Bangka Pos, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Babel Aswind mengatakan, Belitung memiliki 40 kasus positif Covid-19 sementara Belitung Timur memiliki 12 kasus positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com