Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei, Sebagian Besar GM Hotel Berkarir dari Divisi Kamar

Kompas.com - 25/09/2020, 22:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Aktivitas general manager (GM) tidak hanya bertanggung jawab kepada seluruh bagian atau fungsional suatu perusahaan atau organisasi.

Seorang GM juga selalu mengembangkan dirinya melalui survei antara rekan seprofesinya untuk memperbarui kondisi terkini, terlebih di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: PSBB Jakarta, Okupansi Hotel di Jawa Barat Turun Jadi 30 Persen

Sekumpulan para General Manager Hotel di Indonesia webinar bertajuk "Be A Hotel Leader, Is Still Sexy?" pada Kamis (24/9/2020).

Dalam webinar ini dipaparkan survei dari 250 orang General Manager Hotel di Indonesia.

Adapun survei terdiri dari berbagai macam, mulai dari latar belakang pendidikan hingga situasi kondisi terkini para GM akibat pandemi Covid-19.

Survei kualitatif ini dilakukan oleh Enhaier Corporation & Neuronesia Learning Center bekerjasama dengan STP Trisakti dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA).

Baca juga: Ini Usulan Asosiasi Hotel di Bandung terkait Imbauan Orang Jakarta Tunda ke Jabar

Paparan survei disampaikan oleh Dino Leonandri, GM Fairfield by Marriott sekaligus Assistent Professor STP Trisakti.

Dino menjelaskan, survei ini merupakan riset awal yang akan diperbaiki pada riset-riset selanjutnya.

"Potret ini merupakan suatu kajian bersama yang melibatkan seluruh stakeholders dalam hal ini para GM dan pastinya potret atau pemaparan ini jauh dari kata sempurna dan diharapkan dengan diseminasi penelitian hari ini akan memperbaiki, dan the next risetnya akan lebih baik lagi," kata Dino sebelum memulai pemaparannya.

Seperti apa hasil surveinya? Bagi kamu yang penasaran seperti apa GM hotel di seluruh Indonesia, berikut pemaparan surveinya.

 

Ilustrasi hotelwhyframestudio Ilustrasi hotel
Latar pendidikan GM

Pertanyaan pertama dalam survei mengungkapkan latar belakang pendidikan dari para GM. Adapun dari 250 sampel GM, sebanyak 39,4 persen memiliki pendidikan D3, 38 persen S1, 9,3 persen D2, 8,8 persen D1, dan sisanya D4.

Pada riset selanjutnya, Dino menuturkan, pertanyaan pertama akan berkutat pada latar belakang pendidikan seorang GM apakah berasal dari sekolah hotel atau bukan.

"Karena ini penting juga ternyata, kemarin itu pertanyaannya hanya melihat dari jenjang pendidikannya. Tapi mengabaikan apakah dari hotel school atau bukan. Mungkin nanti untuk next riset kita akan tambahkan itu," jelasnya.

Kebanyakan GM berpendidikan di dalam negeri

Pertanyaan kedua yaitu menanyakan lokasi para GM bersekolah atau berpendidikan. Ada dua pilihan jawaban yaitu dalam negeri atau luar negeri.

Hasilnya, sebanyak 93,7 persen dari 250 GM hotel seluruh Indonesia berpendidikan di dalam negeri.

Pertanyaan ketiga seputar pendidikan setelah para GM menyelesaikan kuliahnya. Menurut survei, sebanyak 65,8 persen sampel GM memilih mengikuti sertifikasi. Lalu sebanyak 16,9 persen mengambil gelar Bachelor atau S1, dan 15,6 persen mengambil S2.

Baca juga: Asosiasi Sebut Hotel di Bandung Aman, Terapkan Protokol Kesehatan

Kemudian untuk pertanyaan selanjutnya adalah apakah para GM mengambil kursus atau pelatihan lainnya untuk meningkatkan level edukasi. Jawabannya sebanyak 82,1 persen mengambil pelatihan lain.

Pengalaman kerja para GM Hotel

Survei membuktikan, untuk pertanyaan berikutnya mengenai pengalaman kerja para GM Hotel. Sebanyak 56 persen menjawab telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 21 tahun.

Sementara itu, sebanyak 23,2 persen berpengalaman di bawah 20 tahun, dan 10 persen di bawah 15 tahun.

Dino juga mengatakan, biasanya para GM setelah 20 tahun bekerja akan menjadi Honorer Representative, CEO, atau pun Vice President dan sebagainya.

Tak semua General Manager miliki latar belakang sales

Berdasarkan hasil survei, Dino membeberkan fakta bahwa tidak semua General Manager memiliki latar belakang sales.

Hasil survei mengatakan, sebanyak 31,2 persen GM yang menjadi sampel memiliki lebih banyak pengalaman di Departement Rooms.

"Ini cukup menarik, dulu ada sebuah pemeo bahwa kebanyakan lulusan atau background daripada GM adalah sales. Ternyata, teori itu tidak berlaku di dalam sampling ini di 250 GM ini ternyata yang paling banyak adalah datang dari Rooms Departements. Ini suatu temuan baru," paparnya.

Baca juga: Dampak PSBB Jakarta, Hotel di Bandung Kehilangan Pasar MICE

Namun, GM yang berasal dari sales dan marketing masih terbilang banyak dengan 25 persen, dan F&B sebanyak 27,3 persen.

"Bahkan ada juga yang berasal dari HR itu satu orang, dan finance itu cukup banyak juga ada 22 orang," tambah dia.

 

Ilustrasi hotelMonkey Business Images Ilustrasi hotel
Lebih banyak GM Hotel seluruh Indonesia bekerja di hotel bisnis

Survei ini juga membuktikan bahwa sebanyak 68,5 persen GM bekerja di hotel bisnis daripada hotel resort.

Para sampel GM dalam survei ini yang bekerja pada hotel resort hanya sebanyak 24,2 persen. Namun, kata Dino, ke depannya riset harus menambahkan pertanyaan seputar lokasi hotel agar lebih spesifik.

"Karena pada waktu penyebaran bisnis hotel yang lebih besar, kita tidak bisa melihat karakteristik GM nya lebih detail lagi untuk penelitian. Mungkin the next risetnya kita tambahkan pertanyaan terkait peta atau provinsinya," ungkapnya.

250 sampel GM bekerja di hotel bintang 3 dan 4

Pertanyaan selanjutnya membuktikan bahwa 250 sampel GM bekerja di hotel bintang 3 dan 4.

Ada sebanyak 44,4 persen GM yang bekerja di hotel bintang 4 dan 37,5 persen bekerja di hotel bintang 3.

Baca juga: Ini Usulan Asosiasi Hotel di Bandung terkait Imbauan Orang Jakarta Tunda ke Jabar

Jumlah kamar

Terkait pertanyaan jumlah kamar, survei membuktikan bahwa para GM yang menjadi sampel bekerja di hotel yang memiliki jumlah kamar 100-150 kamar dengan 32,3 persen.

Sementara itu, sebanyak 20,8 persen GM bekerja di hotel dengan jumlah kamar 50-100, 20,4 persen GM bekerja di hotel berjumlah lebih dari 200 kamar, dan 19,6 persen 150-200 kamar.

Bekerja di hotel standalone dan hotel nasional

Survei membuktikan bahwa para GM banyak bekerja di hotel standalone dan hotel nasional daripada hotel internasional.

Sebanyak 38,1 persen GM bekerja di hotel nasional dan 35,4 persen GM bekerja di hotel Standalone.

Sementara itu untuk GM yang bekerja di hotel internasional ada 26,5 persen. Namun, menurut Dino, hal ini bisa saja berubah karena ia menyadari bahwa sampel yang digunakan pada survei ini masih kurang.

"Ini bisa jadi karena sampelnya kurang. Kalau kami lihat dari IHGMA totalnya 800 GM misalnya yang sudah terdaftar, ini kita dapatkan 250 berarti sampling-nya sekitar 30 persen. Mungkin kita harus tambahkan ke depan, minimal 50 persen biar gambarannya lebih mendekati ke pernyataan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com