Sah untuk dilakukan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta Krishnadi menuturkan, langkah hotel yang menawarkan paket isolasi mandiri untuk OTG sah-sah saja dilakukan.
“Dia mengiklankan diri sendiri silahkan. Coba jual paket menginap seminggu, dua minggu. Rumah sakit kerja sama dengan hotel, paket termasuk tes PCR dan lain-lain silahkan. Kita jalan beriringan,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/9/2020).
Baca juga: Hotel Isolasi Pasien Covid-19 Masih Bisa Terima Tamu, tapi..
Senada dengan hal tersebut, PR & Sales Manager PT Dafam Hotel Management (DHM) Ninik Haryanti menuturkan bahwa penjualan paket isolasi mandiri hotel mampu menggerakkan perekonomian industri perhotelan.
Namun, Ninik menekankan bahwa hotel yang memutuskan untuk menjual paket isolasi mandiri harus benar-benar siap.
“Hotel siap dengan implementasi penanganan standar protokol kesehatan Covid-19 secara konsisten. Karyawan juga harus disiapkan secara fisik dan mental,” ungkapnya, Kamis.
Baca juga: 70 Persen GM Hotel Terdampak Pandemi, Siap Wirausaha jika Di-PHK
Sama halnya dengan Ninik, Director of Marketing & Communication Artotel Group Yulia Maria menegaskan, kesiapan karyawan dan manajemen juga perlu dipertimbangkan.
“Mereka siap atau tidak untuk menanggung tambahan biaya pembersihan kamar dan lain-lain. Karena hotel bintang dua dan tiga (yang kerja sama dengan pemerintah) dapat dana dari pemerintah,” pungkas Yulia, Kamis.
Saat ini, sembilan provinsi di Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah dalam menyiapkan sebanyak 13.351 kamar hotel untuk digunakan sebagai fasilitas karantina OTG.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut rinciannya: