KOMPAS.com - Gethek atau rakit mungkin sekarang ini sudah sangat jarang ditemui, wajar jika banyak anak muda yang tidak mengenalnya.
Terbuat dari bambu yang disatukan dan biasa digunakan untuk menyeberangi sungai, gethek biasanya didayung dengan cara berdiri.
Karena sudah mulai tidak dikenal lagi, ketua pengelola Wisata Gethek Bambu yang tak jauh dari Candi Borobudur bernama Hani ingin memperkenalkan kembali gethek.
"Alamat lengkapnya itu Dusun Bujungan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur. Dari Candi Borobudur sekitar 2 kilometer (km), 5 menit," kata dia saat diwawancarai Kompas.com.
Baca juga: Svargabumi, Wisata Tengah Sawah dengan Spot Instagramable
Ia melanjutkan, menjajal gethek yang melintas di atas Sungai Progo merupakan pengalaman unik. Pengalaman itu sangat terasa, terutama bagi mereka yang belum pernah naik gethek.
Saat sore hari, pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam dari Sungai Progo.
Tersedia dua gethek di sana. Setiap gethek bisa mengangkut enam orang. Pengunjung cukup membayar Rp 30.000 per gethek.
Pengelola juga menyediakan paket-paket makan yang bisa disantap di atas gethek. Menu pilihan di antaranya mie ayam, bakso, soto, hingga makanan-makanan tradisional, seperti, nasi perekat.
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 Digelar dalam Bentuk Hybrid
"Harga paket makan mulai dari Rp 25.000-Rp100.000 per orang," kata Hani.
Tips berkunjung ke Wisata Gethek Bambu Borobudur
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.