Ada juga moko atau gendang dari Nusa Tenggara Timur dan kerang dari Papua. Ada pula uang asing yang dibawa para pedagang internasional.
Baca juga: Rempah yang Paling Sering Digunakan Orang Indonesia, Tak Sebanyak Zaman Dahulu?
Adapun, uang asing yang masuk ke Nusantara adalah uang dari pedagang China, Jepang, India, dan Persia.
“Pada rentang abad ke-9 sampai ke-13, kerajaan-kerajaan di Nusantara seperti Kediri, Aceh, juga Sulawesi sudah mempunyai uang logam dari emas,” kata Winarni.
Ia melanjutkan, Kerajaan Cirebon, Pontianak, Maluku, dan Banten memiliki uang logam dari timah dan perak.
Pada saat itu, emas merupakan alat ukur nilai yang berfungsi sebagai sarana untuk menabung dan menunjukkan status seorang raja.
Pedagang Eropa bawa mata uang paling terkenal
Rempah memiliki banyak manfaat dan merupakan salah satu komoditas yang dijadikan sebagai bahan obat di Eropa.
Itu membuatnya rempah kerap dibeli para saudagar Eropa dari para pedagang China dan Arab. Namun, mereka membelinya dengan harga yang tinggi.
Baca juga: Sejarah Rendang dan Hubungannya dengan Bangsa Portugis
Harga tersebut didasarkan pada para pedagang China dan Arab yang merahasiakan letak Nusantara untuk memonopoli pasar perdagangan rempah.
Meski begitu, lambat laun negara-negara di Eropa, seperti Portugis dan Belanda mengetahui keberadaan Nusantara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.