Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dua Perempuan Tangguh yang Gali Potensi Desa untuk Dukung Pariwisata Berkelanjutan

Kompas.com - 29/09/2020, 07:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

"Misalnya mereka bangun homestay, biar nanti turis datang. Nah, jadi dari kemauan sendiri itu sudah ada, mungkin tantangannya faktor pendukung dari pemerintah khususnya dalam perbaikan infrastruktur," imbuh Maria.

Ajak masyarakat desa kembangkan ekowisata di Aisandami

Cerita lain datang dari Timur Indonesia, yaitu salah satu desa di Papua Barat, Aisandami. Peran Melania sebagai anggota kelompok ekowisata Wadawun Beberin Aisandami juga patut diacungi jempol.

Meski begitu, awalnya ia mengaku kesulitan karena warga atau tetangganya enggan mengikuti kegiatan untuk membangun pariwisatanya.

"Masyarakatnya awal-awal itu tidak mau. Ah, mereka tidak mau terpanggil seperti itu. Tapi kami ajak mereka yang tembak burung, yang suka tembak burung Cendrawasih, kita ajak mereka untuk jadi pemandu di sana," kata Melania.

Seperti diketahui, keunikan budaya yang ditampilkan dari Desa Wisata Aisandami memang salah satunya atraksi burung Cendrawasih.

Kampung ini juga dijuluki sebagai Kampung Wisata pertama di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Potensi wisatanya selain atraksi burung Cendrawasih adalah keindahan alam dan hasil kerajinan tangan perempuan Aisandami. Hasil kerajinan tersebut bisa dijadikan oleh-oleh wisatawan.

Baca juga: Wisata Diving di Tambrauw Papua Barat, Lihat Benda Sisa PD II

Masuknya pariwisata sebagai salah satu penopang ekonomi dan kehidupan di Aisandami juga membuat masyarakat paham akan kelestarian atau keberlanjutan alam lingkungan.

"Tadinya itu mereka suka berburu menembak Cendrawasih, sekarang sudah tidak ada itu. Mereka kan sudah jadi pemandu, jadi mereka sudah dapat ekonomi juga dari situ, tidak menembak lagi," sambung Melania.

Ia melanjutkan, burung Cendrawasih akan terus dijaga agar anak cucu kelak masih bisa menyaksikan burung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com