Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Maskapai dengan Layanan Penerbangan Tanpa Tujuan, Jadi Obat Rindu Terbang

Kompas.com - 29/09/2020, 21:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah global yaitu pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung enam bulan, begitu berdampak bagi semua lini kehidupan, termasuk sektor penerbangan atau perjalanan.

Beberapa negara masih menutup perbatasannya, sehingga orang tak bisa sembarangan masuk ke negara untuk berwisata.

Hal ini tentu merugikan sektor penerbangan sebagai alat transportasi mobilitas warga dunia. Untuk tetap bertahan sekaligus melayani pelanggan dan masyarakat, beberapa maskapai kini tengah mengembangkan bisnis wisata pesawat.

Baca juga: Qantas Tawarkan Wisata di Pesawat Selama 7 Jam Tanpa Tujuan, Mau?

Bisnis wisata pesawat itu memiliki konsep penerbangan dengan rute tanpa tujuan. Artinya, pesawat akan terbang dan mendarat di bandara yang sama.

Sejauh ini, ada lima maskapai penerbangan dunia yang memiliki layanan penerbangan tanpa tujuan seperti itu.

Berikut lima maskapai yang menawarkan pengalaman berwisata di dalam pesawat untuk mengobati rasa rindu terbang masyarakat:

1. Qantas

Maskapai penerbangan asal Australia ini sedang menggencarkan paket wisata dalam pesawat bertajuk Great Southern Land.

Para penumpang akan diajak terbang menggunakan pesawat Dreamliner Boeing 787 mutakhir yang biasanya dipesan untuk penerbangan jarak jauh internasional.

Melihat situs resmi Qantas, layanan itu ditujukan untuk mereka yang merindukan keseruan perjalanan. Dengan jendela besar khas Dreamline, para penumpang atau wisatawan dapat melihat secara jelas berbagai landmark Australia.

Penerbangan Qantas akan menggunakan 787 Dreamliner mengitari Australia, pesawat yang biasa digunakan untuk penerbangan jarak jauh Perth-London.QANTAS via ABC INDONESIA Penerbangan Qantas akan menggunakan 787 Dreamliner mengitari Australia, pesawat yang biasa digunakan untuk penerbangan jarak jauh Perth-London.

Perjalanan udara akan memakan waktu selama tujuh jam. Pesawat akan melintasi tempat-tempat unik di Australia, misalnya Queensland, Northern Territory, dan New South Wales.

Termasuk di dalamnya adalah Great Barrier Reef, Uluru, Kata Tjuta, Byron Bay dan Sydney Harbour nan ikonik itu.

Penerbangan khusus ini akan berangkat dengan nomor QF787 dari bandara Domestik Sydney pada Sabtu (10/10/2020).

2. Royal Brunei

Maskapai penerbangan asal Brunei Darussalam, yaitu Royal Brunei menawarkan layanan penerbangan tanpa tujuan atau flight to nowhere.

Maskapai menyediakan layanan untuk wisatawan atau pelanggan yang sudah rindu naik pesawat karena pandemi Covid-19.

Dikutip The New York Times, Royal Brunei telah menjalankan lima penerbangan ini sejak pertengahan Agustus 2020. Perjalanan ini bertajuk Dine & Fly.

Ilustrasi Royal Bruneishutterstock/Lano Lan Ilustrasi Royal Brunei

Selain itu, penerbangan ini pun tidak mewajibkan untuk penumpang memakai masker karena kasus Covid-19 di Brunei sangat sedikit.

Namun, para anggota staf tetap wajib memakai masker. Perjalanan wisata ini berjalan selama 85 menit.

Baca juga: Mengenal Istana Nurul Iman Brunei Darussalam, Istana Tinggal Terbesar di Dunia

Pihak maskapai juga menyajikan masakan lokal kepada penumpang saat terbang di dalam negerinya sendiri itu. Makanan yang dihidangkan, misalnya nasi lemak khas Brunei dengan ayam goreng atau ayam masak kunyit kedayan dengan nasi.

Untuk hidangan penutup, akan disajikan gula sago melaka dan buah segar.

3. All Nippon Airways (ANA)

Maskapai penerbangan asal Jepang, All Nippon Airways (ANA) melakukan penerbangan tamasya atau wisata pada Sabtu (22/8/2020). Uniknya, penerbangan ini tidak bertujuan.

Penerbangan tersebut merupakan salah satu layanan ANA yang menawarkan pelanggan atau penumpangnya merasakan sensasi terbang dengan pesawat A380 atau pesawat yang dikenal dengan nama Flying Honu.

Pesawat dari maskapai penerbangan All Nippon Airways (ANA)SHUTTERSTOCK/W_P_O Pesawat dari maskapai penerbangan All Nippon Airways (ANA)

Dikutip Simple Flying, maskapai mengangkut 334 penumpang dari Bandara Narita dan mendarat kembali di sana 90 menit kemudian.

Para penumpang tetap bisa merasakan pengalaman berwisata di Hawaii tanpa menginjakkan kaki di sana.

Baca juga: 4 Kuil Terseram di Jepang, Berani Uji Nyali di Sana?

Pengalaman ini ditunjukkan dari beragam aksesori yang dipakai ANA di pesawat. Salah satunya kursi pesawat dengan desain penyu raksasa. Penumpang yang cukup beruntung akan mendapatkan kursi tersebut yang dipilih melalui undian.

Pesawat ini pun dicat biru untuk mewakili langit Hawaii. Selain itu, para kru kabin juga memakai kemeja bertema Hawaii.

4. EVA Air

Maskapai penerbangan asal Taiwan, EVA Air, memperkenalkan penerbangan khusus ke mana pun dengan pesawat Hello Kitty.

Uniknya, penerbangan ke mana pun ini justru tidak bertujuan. Penumpang akan terbang selama sekitar tiga jam dan akan mendarat kembali di bandara Taoyuan Taipei.

Dikutip CNN Travel, maskapai meluncurkan perjalanan khusus ini pada 8 Agustus 2020 untuk membantu memuaskan rasa gatal akan perjalanan para pelanggannya.

Ilustrasi pesawat EVA Air Hello Kitty.shutterstock/Phansak Ilustrasi pesawat EVA Air Hello Kitty.

Jika hari cerah, penumpang akan menikmati pemandangan beberapa daya tarik Taiwan, misalnya Pulau Guishan dan garis pantai Huadong yang indah. Bahkan pulau-pulau lain di sekitarnya akan terlihat.

Baca juga: EVA Air Masuk Daftar Maskapai Terbaik di Dunia Versi Travel and Leisure

Penumpang dapat menikmati fasilitas bertema Hello Kitty selama penerbangan, WiFi gratis, dan sistem hiburan dalam pesawat yang biasanya ada pada penerbangan jarak jauh.

Tak sampai di situ, para penumpang juga akan menikmati hidangan berbintang Michelin. Hidangan utamanya adalah ragam pilihan masakan yang dibuat koki bintang tiga Michelin, Motokazu Nakamura.

5. Singapore Airlines

Maskapai penerbangan asal Singapura, Singapore Airlines berencana menyediakan layanan penerbangan tanpa tujuan seperti yang tengah dikembangkan beberapa maskapai di dunia.

Pesawat tipe Airbus A380 pada maskapai penerbangan Singapore Airlines, (8/10/2013). SHUTTERSTOCK/RYAN FLETCHER Pesawat tipe Airbus A380 pada maskapai penerbangan Singapore Airlines, (8/10/2013).

Dikutip Lonely Planet, dalam upaya untuk memulihkan sebagian uang yang hilang karena pandemi Covid-19, Singapore Airlines sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan penerbangan tiga jam di seluruh negeri yang berangkat dan kembali di Bandara Changi.

Baca juga: Singapura Bagikan Voucher ke Warganya untuk Bangkitkan Pariwisata

Meski penerbangan yang akan dilakukan tidak jauh, setidaknya penumpang akan menikmati sensasi terbang dari bandara terbaik dunia selama delapan tahun berturut-turut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com