“Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu di hotel mungkin terdengar mengekang. Namun, bagi saya, desain hotel, fasilitas yang aneh, dan stafnya yang pemalu selalu menjadi kesempatan yang baik untuk berhubungan dengan warga Pyongyang,” ujar Scullin dalam situs resmi proyeknya.
Baca juga: Rosti Kentang, Kuliner Swiss yang Membawa Kenangan Bagi Kim Jong Un
Meski akses-akses dibatasi di Korea Utara, Pyongyang memiliki sejumlah hotel yang telah memfasilitasi para kawan sosialis selama era kejayaan pariwisata blok Soviet pada tahun '70-an dan '80-an.
Saat ini, kebanyakan pengunjung berasal dari China yang merupakan sekutu terdekat Korea Utara. Hampir semua hal di Korea Utara dijalankan oleh pemerintahan.
Hal ini membuat bisnis seperti hotel tidak merugi selama periode wisatawan yang rendah. Hotel-hotel di Pyongyang telah bertahan dari sejumlah kesulitan ekonomi yang melanda Korea Utara.
Bangunan hotel yang unik dan interior kuno
Melalui Hotels of Pyongyang, Scullin dan Reed menampilkan struktur dan arsitektur yang unik serta interior hotel kuno yang tidak berubah.
Buku fotografi tersebut juga menampilkan foto-foto para staf hotel yang mengenakan seragam sambil menunjukkan wajah kaku.
Baca juga: 24 Wisata Korea ala Legend of the Blue Sea, Kunjungi Kelar Corona
Ada juga foto-foto fasilitas hotel, seperti kolam renang, tempat untuk bermain bowling, dan ruang karaoke.
Sejumlah akomodasi yang ditampilkan, termasuk Pothonggang Hotel, Yanggakdo Hotel, Sosun Hotel, dan Rakrang Hotel.
“Hal utama yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah kreativitas menemukan cara, bahkan di negara otoriter seperti Korea Utara,” kata Scullin.
Korea Utara cukup seragam dalam pakaian, perilaku, dan kehidupan jalanan. Namun, di dalam hotel, para individu diberi izin untuk merancang ruang makan, lobi, dan ruang karaoke dengan gaya unik.
Scullin menuturkan, estetika yang terpampang di hotel-hotel tersebut terjadi tanpa adanya pengaruh dari mana pun lantaran para individu terkait belum terlalu terpapar oleh seluruh dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.