Ade Irma terbangun dan langsung memeluk kaki Johana. Adik Jenderal Nasution, Mardiah, bergegas menggendong Ade Irma dan menyelamatkannya ke kamar lain.
Sayangnya, Mardiah salah membuka pintu, dan Ade Irma terkena tembakan.
Ketegangan ini tergambar dalam museum dengan diorama pasukan Tjakrabhirawa yang sedang dalam posisi mengendap ke depan kamar Jenderal Nasution.
Dalam pelukan Johana, Ade Irma berlumuran darah, tetapi tidak menangis.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Ini 3 Tempat Mengenang Kejadian G30S/PKI
Ade Irma juga sempat bertatap mata dengan sang Ayah sesaat sebelum Jenderal Nasution melarikan diri melewati dinding pembatas rumahnya.
Dengan tegar, cerita Ira, Ade Irma tidak menangis.
Setelah itu, dalam keadaan tegang, Johana mengatakan kepada Tjakrabirawa, Jenderal Nasution tidak berada di rumah, dan kedatangan mereka hanya untuk melukai Ade Irma.
Pengunjung museum masih bisa merasakan haru dan ketegangan momen tersebut dalam museum yang menampilkan diorama Johana menggendong Ade Irma dengan kondisi Ade Irma berlumuran darah.