Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Thailand Segera Buka Lagi, Turis Asing Pertama Datang dari China

Kompas.com - 01/10/2020, 11:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada Selasa (29/9/2020), Centre for Covid-19 Situation Administration (CCSA) Thailand menuturkan, sebanyak 150 wisatawan China pemegang Special Tourist Visa (STV) diizinkan untuk mendarat di sana pada 8 Oktober 2020.

Melansir Xinhua Net, Selasa, Menteri Pariwisata dan Olahraga Phiphat Ratchakitprakarn menuturkan, mereka akan terbang langsung ke Phuket melalui pesawat charter Air Asia.

Baca juga: Thailand Keluarkan Visa Khusus Turis Asing, Apa Itu?

Menurut Ratchakitprakarn, sekelompok kecil wisatawan bisnis asal China yang terdiri dari tujuh orang akan tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok menggunakan jet pribadi pada hari yang sama.

Langkah penting dalam sektor pariwisata

Seorang pejabat pemerintahan menuturkan, kedatangan wisatawan China tersebut menandai dimulainya kembali secara bertahap sektor pariwisata Thailand yang sangat terdampak Covid-19.

Governor of Tourism Authority of Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan, mengutip Reuters, Selasa, mereka akan langsung terbang ke pulau resor Phuket.

“Wisatawan akan menggunakan visa tinggal lama mulai 8 Oktober, dan akan tinggal di karantina negara alternatif selama 14 hari,” ungkap Yuthasak seperti dilansir dari Reuters.

Juru bicara pemerintah Traisulee Traisoranakul mengatakan, pihaknya memperkirakan kedatangan 1.200 wisatawan pada bulan pertama.

Jumlah tersebut akan menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar baht dan 12,4 miliar baht selama satu tahun melalui 14.400 wisatawan.

Wisatawan yang diizinkan memasuki Thailand hanyalah mereka yang tiba dari negara-negara yang dianggap memiliki risiko Covid-19 rendah.

“Kami tidak membuka negara. Kami membatasi jumlah kedatangan, dan akan mengaturnya dengan gelang aplikasi untuk mengikuti mereka,” ungkap Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha kepada wartawan.

 

Kuil Wat Arun yang terletak di Bangkok, Thailand.shutterstock.com/Nott+Sutthipong Kuil Wat Arun yang terletak di Bangkok, Thailand.

Baca juga: 7 Aturan yang Harus Dipatuhi Ketika Berwisata ke Kuil di Thailand

Kedatangan wisatawan dipastikan aman

Yuthasak, mengutip The Phuket News, Selasa (29/9/2020), mengatakan bahwa kedatangan para wisatawan China dipastikan akan aman.

“Guangzhou masih belum memiliki infeksi Covid-19 baru selama berbulan-bulan. Kelompok wisatawan ini harus dites Covid-19 tidak lebih dari 72 jam sebelum memasuki Thailand,” ujar Yuthasak, mengutip The Phuket News.

Sebuah kontainer kargo telah diubah menjadi laboratorium di Bandara Internasional Phuket untuk melakukan tes pada seluruh wisatawan yang tiba.

Baca juga: Berlibur ke Thailand, Kenali Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Nantinya, para wisatawan yang telah melalui tes Covid-19 akan dibawa ke hotel-hotel karantina untuk menetap di sana selama 14 hari.

Sementara itu, Phuket Provincial Health Office (PPHO) Chief Thanit Sermkaew mengatakan bahwa pihaknya siap menerima wisatawan di Phuket.

“Protokol kesehatan telah disiapkan untuk kelompok pertama wisatawan yang akan tiba pada Oktober,” ucap Sermkaew.

Fasilitas karantina telah disiapkan

Berbicara tentang fasilitas karantina untuk mengakomodasi para wisatawan tersebut, Ratchakitprakarn mengungkapkan satu hotel di Chon Buri dan satu hotel di Buri Ram telah dipilih sebagai tempat karantina.

Sementara itu, Sermkaew mengungkapkan bahwa Phuket menyiapkan sembilan hotel sebagai tempat karantina yakni Anantara Mai Khao Phuket Villas, Trisara, dan Metadee Resort and Villas.

Selanjutnya ada Phuket Graceland Resort & Spa, Anantara Phuket Suites & Villas, JW Marriott Phuket Resort & Spa, The Senses Resort and Pool Villas, Banyan Tree Pguket, dan Laguna Holiday Club Phuket Resort.

Ilustrasi Thailand - Candi Wat Phra Kaew di Bangkok.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Thailand - Candi Wat Phra Kaew di Bangkok.

Baca juga: Rencana Thailand Sambut Turis Asing, Hanya untuk Liburan Jangka Panjang

“Mereka memiliki 918 kamar hotel pada saat mendaftarkan diri. Tapi sekarang sebagian telah menambahkan lebih banyak kamar,” tutur Sermkaew.

“Jadi pada akhirnya sembilan hotel tersebut secara bersamaan menawarkan sekitar 1.200 kamar hotel saat ini,” imbuhnya.

Phuket Vice Governor Phichet Panaphong mengatakan dalam sebuah pertemuan di Phuket Communicable Disease Committee, Senin (28/9/2020), wisatawan akan dipindahkan ke akomodasi lain setelah dikarantina selama 14 hari.

Adapun, para wisatawan akan tinggal di akomodasi lain tersebut selama 30 hari pertama mereka tinggal di Phuket.

“Ini untuk memastikan bahwa pemasukan dari wisatawan dapat dibagikan secara merata di seluruh provinsi,” tutur Panaphong.

Baca juga: Unik, Penjara di Thailand Diubah Jadi Tempat Wisata

Di bawah aturan CCSA di Bangkok, wisatawan yang mendarat di Phuket harus dikarantina selama 14 hari sebelum bisa menjelajahi area lain dalam provinsi tersebut.

Selanjutnya, mereka harus tinggal di Phuket selama 30 hari pertama mereka. Wisatawan diizinkan untuk mengunjungi area lain di Thailand setelah dites Covid-19 kembali.

Ada rencana pengurangan periode karantina

Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, mengutip Xinhua Net, Jumat (25/9/2020) mengumumkan, jika batch pertama wisatawan asing pada Oktober tidak terinfeksi Covid-19, maka pihaknya akan mengurangi periode karantina dari 14 hari menjadi 7 hari.

Terkait rencana tersebut, Traisoranakul mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Thailand masih belum mempertimbangkan usulan Ratchakitprakarn.

Artinya, mengutip Bangkok Post, Minggu (27/9/2020), pemerintah akan memulai penyambutan wisatawan dengan karantina 14 hari sebelum mempertimbangkan untuk melonggarkan langkah-langkah lockdown secara bertahap.

Baca juga: 7 Food Truck Terkenal di Bangkok, Jual Makanan Lezat dengan Konsep Unik

STV Thailand adalah skema visa khusus yang ditujukan bagi wisatawan yang akan liburan jangka panjang di sana.

Skema visa tersebut memiliki jangka waktu 90 hari dan dapat diperpanjang dua kali, masing-masing selama 90 hari hingga 270 hari.

Perpanjangan STV Thailand 90 hari akan dikenakan biaya 2.000 baht atau sekitar Rp 937.664.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com