KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, ada tiga daerah di Indonesia yang membutuhkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk bantu industri perhotelan.
"Ada tiga destinasi yang sangat-sangat membutuhkan wisman, yaitu Bali, Bintan, dan Manado, kalau kita bicara hotel ya," kata dia dalam Webinar Bincang Santai: Amankah Untuk Berlibur Sekarang? Kamis (1/10/2020).
Baca juga: Bali, Destinasi Paling Siap Kembangkan Desa Wisata
Namun, lanjut Maulana, adanya peraturan larangan sementara Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia yang masih berlaku, sehingga sangat menghambat sektor perhotelan di tiga daerah tersebut.
Adapun, Indonesia masih memberlakukan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Nomor 11 Tahun 2020 mengenai Larangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara RI.
Bali paling terdampak
Berdasarkan data PHRI, Bali memang sudah membuka pariwisata untuk wisatawan nusantara. Namun, industri hotelnya masih terguncang dan okupansi masih rendah.
"Kalau kami perhatikan data itu ya. Bali itu kalau kita bicara domestik saja, okupansi tidak akan lebih dari 25 persen. Karena okupansi wisman itu kontribusinya bisa lebih dari 30 bahkan sampai 40 persen. Itu data sampai 2018," kata Maulana.
Oleh karena itu, sambung dia, Juni dan Juli saat Bali mulai membuka pariwisatanya, okupansi tetap berada di angka 25,7 persen.
Baca juga: Bali Tunda Pembukaan Pariwisata untuk Turis Asing
Dampak okupansi ini bisa berlangsung lebih lama dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua di Jakarta.
Menurut Maulana, beragam aturan yang ada di Jakarta selaku Ibu Kota akan berpengaruh terhadap sektor perhotelan se-Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.