KOMPAS.com – Okupansi hotel bintang dan non-bintang di Kota Bogor kian membaik meski terjadi secara tidak stabil sejak pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020.
“Okupansi rata-rata hari ini kisaran 40 – 45 persen. Kalau dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, grafik selalu naik turun,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Kota Bogor Mulai Pulih, Lebih Baik dari Jabar
Pada Maret – Juni, Yuno menuturkan bahwa okupansi hotel di sana merupakan yang paling buruk lantaran berada pada 8 – 12 persen.
Kendati demikian, sejak Juli mulai terlihat adanya peningkatan okupansi menjadi sekitar 30 persen dan kian meningkat pada bulan-bulan berikutnya.
“Agustus – September kurang lebih 50 – 55 persen. Tapi semua tertolong karena ada Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dari pemerintah,” tutur Yuno.
“Kalau dari leisure ada sedikit peningkatan pada akhir pekan, tapi enggak terlalu signifikan,” lanjutnya.
Baca juga: Tempat Wisata Curug Bidadari di Sentul Bogor Ditutup Sementara
Bahkan saat libur panjang pada Agustus, Yuno mengungkapkan okupansi hotel di Kota Bogor sempat meningkat hampir mencapai 90 persen meski selanjutnya kembali pada persentase sebelumnya.
Terkait hal tersebut, dia yakin bahwa peningkatan terjadi lantaran wisatawan melakukan reveng tourism karena sudah merasa penat di rumah saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.